" Sebelum saya, kepala sekolah lain juga sudah sering mengajukan, tapi sampai saat ini tak kunjung terealisasi"Pantuan beritajakarta.com, sekolah yang terdapat di Jalan Jembatan Besi Rata No 24 tersebut, kerusakannya tampak pada keroposnya kusen kayu jendela dan pintu di setiap ruang kelas gedung sekolah. Begitu juga dengan jendela kaca nako banyak yang sudah copot dan pecah. Kemudian lantai keramik di beberapa titik banyak yang pecah dan retak.
Belum lagi, jika hujan sekolah itu sering kebanjiran setinggi 30-40 sentimeter. Tidak hanya itu, letak sekolah yang berada di lingkungan penduduk membuat suara bising warga kerap mengganggu konsentrasi siswa.
Terkait hal itu, Kepala SMPN 159, Abdul Rivai menuturkan, pihaknya sudah sering mengajukan rehab total gedung sekolah ke Dinas Pendidikan DKI. Namun, hingga kini belum terealisasi.
“Saya baru setahun menjabat kepala sekolah di sini. Sebelum saya, kepala sekolah lain juga sudah sering mengajukan, tapi sampai saat ini tak kunjung terealisasi,” ucap Abdul, Minggu (8/2).
Saat ini sekolah yang dibangun tahun 1977 dengan luas 1.623 meter persegi tersebut, memiliki 16 ruang kelas dengan jumlah siswa mencapai 540 siswa pagi dan siang.
“Saya berharap agar rehab total segera direalisasikan. Sebab, bila terus dibiarkan maka kerusakannya akan semakin parah dan sangat membahayakan kami dan siswa,” tandasnya.(bjc)