Pantauan Pewarta Tambora, ribuan peserta mulai berkumpul di Pintu Tujuh Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (16/8).
Tampak hadir di panggung utama sejumlah ulama, diantaranya: KH. Abdurrasyid Abdullah Syafii, Ustadz Fadzlan Garamatan, Habib Muhsin Al Atas, Alfian Tanjung, Ustadz Haikal Hasan, Ustadz Abu Jibril, KH. Misbahul Anam, Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Arifin Ilham, KH. Cholil Ridwan Ustadz Shobri Lubis, Habib Rizieq Syihab dan sebagainya.
Dalam sambutannya Ustdadz Haikal Hasan mengajak kaum muslimin yang mengikuti Parade Tauhid agar bersikap tertib dan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan.
“Parade Tauhid disorot banyak media. Dengan tertib dan menjaga kebersihan, umat Islam tidak akan dicap sebagai umat yang tidak tertib,” kata Ustadz Haikal.
Menurut Hanny, selama 350 tahun Indonesia dijajah, di situlah umat Islam menjadi garda terdepan dalam perjuangan bangsa Indonesia. Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan), Pangeran Diponegoro (Jawa), Pangeran Antasari (Kalimantan Selatan), Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat), Pattimura (Maluku), Tjut Nyak Dien (Aceh), KH Hasyim Asy'ari (NU), hingga KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), adalah sederet nama pejuang Islam yang turut mengantarkan negara ini meraih kemerdekaan.
Parade ini dipersembahkan dengan menekankan Islam rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam semesta) sebagai proklamasi kembali, bahwa Islam diturunkan sebagai agama damai dan keselamatan. Untuk menebarkan rahmat bagi alam semesta, bukan hanya bagi sesama manusia.
Adapun Sejumlah tokoh nasional telah memberi dukungan untuk menyukseskan acara ini. Mereka antara lain KH Abdullah Gymnastiar (Pimpinan Daarut Tauhiid), Din Syamsuddin (Ketum MUI), Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Az-Zikra), KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i (Pimpinan Perguruan Asy-Syafi'iyah), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, KH Cholil Ridwan (Ketua MUI), Habib Rizieq Shihab (Imam Besar FPI), Bachtiar Natsir (Sekjen MIUMI). Sanen/Nur.