Foto Antara |
Jakarta -- Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui juru bicaranya, Husain Abdullah, mengatakan permintaan demonstran buruh akan dipenuhi secara bertahap oleh pemerintah. (Baca: 10 Tuntutan Konfederasi Serikat Pekerja dalam Demo Buruh)
“Harapan buruh dengan pemerintah kan sama, ingin melihat Indonesia maju dan sejahtera agar penghasilan rakyat, termasuk buruh, meningkat disertai keadilan dan pemerataan,” kata Husain di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (1/9)
Untuk mencapai harapan itu, ujar
Husain, pemerintah maupun buruh sama-sama membutuhkan suasana kerja aman. Oleh
sebab itu pemerintah meminta demonstran buruh bekerjasama dengan mengikuti
prosedur keamanan yang ditetapkan Kepolisian dalam demonstrasi.
Jika demo berjalan aman, maka aktivitas pemerintahan dan negara tak akan terganggu. "Para buruh kan sudah biasa menggelar demo damai, sudah terbiasa tak anarki. Jadi semoga demo hari ini pun seperti itu,” ujar Husain.
Harapan agar demo buruh berakhir damai juga diutarakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok –sapaan Basuki – yang berkantor tak jauh dari Istana mewanti-wanti buruh agar tak merusak failitas publik.
"Tolong jangan rusak taman, pot, segala macam,” ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta. Jika sampai ada pihak yang melakukan aksi vandalisme, maka Ahok akan menggugatnya.
Dalam aksi kali ini, massa buruh antara lain meminta pemerintah menurunkan harga barang dan harga bahan bakar minyak, melindungi buruh dari ancaman pemutusan hubungan kerja akibat anjloknya nilai tukar Rupiah, dan menolak masuknya pekerja asing yang dianggap mempersempit lapangan kerja bagi pekerja domestik.
Untuk mengawal aksi ribuan buruh tersebut, Kepolisian menerjunkan 8.542 personel dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.(cnn)
Jika demo berjalan aman, maka aktivitas pemerintahan dan negara tak akan terganggu. "Para buruh kan sudah biasa menggelar demo damai, sudah terbiasa tak anarki. Jadi semoga demo hari ini pun seperti itu,” ujar Husain.
Harapan agar demo buruh berakhir damai juga diutarakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok –sapaan Basuki – yang berkantor tak jauh dari Istana mewanti-wanti buruh agar tak merusak failitas publik.
"Tolong jangan rusak taman, pot, segala macam,” ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta. Jika sampai ada pihak yang melakukan aksi vandalisme, maka Ahok akan menggugatnya.
Dalam aksi kali ini, massa buruh antara lain meminta pemerintah menurunkan harga barang dan harga bahan bakar minyak, melindungi buruh dari ancaman pemutusan hubungan kerja akibat anjloknya nilai tukar Rupiah, dan menolak masuknya pekerja asing yang dianggap mempersempit lapangan kerja bagi pekerja domestik.
Untuk mengawal aksi ribuan buruh tersebut, Kepolisian menerjunkan 8.542 personel dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.(cnn)