Agus yang datang pada siang hari, mengelilingi Kelurahan Jembatan Besi. Sedangkan untuk sore harinya Anies turun ke wilayah Kelurahan Kali Anyar. Keduanya sama-sama blusukan, masuk ke dalam gang-gang kecil yang minim pencahayaan matahari.
Diantara kedua kandidat tersebut baik Agus dan Anies memiliki program yang serupa, yakni menata pemukiman padat penduduk di Tambora.
Menurut Agus “Padat tidak harus berarti kumuh. Kami ingin kepadatan ini juga tetap dibarengi dengan upaya menjaga lingkungan, tetap bersih dan higienis. Sehingga mereka dapat tetap hidup dengan nyaman,” ujarnya. (Baca : Datang Ke Jembatan Besi, Agus Disambut Marawis Saat Blusukannya )
Lain halnya dengan Anies, penataan pemukiman padat penduduk adalah dengan konsep kampung deret. Dia akan mencontoh program Joko Widodo yang telah berhasil membangun kampung deret pertama di kawasan Tambora.
Menurutnya, penataan harus dilakukan dengan melibatkan unsur masyarakat guna menghindari potensi kebakaran yang kerap terjadi di sana. “Masalah sosial dan lain-lain itu bisa diselesaikan juga, terbangun hubungan baik antar masyarakat. Karena itu RT/RW, majelis talim, diaktifkan dan justru diperkuat,” ujarnya. ( Baca : SambangiWarga Kalianyar Anies Baswedan Akan Contoh Konsep Jokowi )
Lanjut Anies, Warga Kali Anyar pernah menyampaikan tentang ketakutan terhadap penggusuran. “Hampir semua menyatakan aspirasi yang sama, ‘tolong kami jangan digusur, tolong izinkan kami tetap tinggal di sini’. Saya katakan bahwa nanti kami semua akan melihat. Tapi utamanya bagi kami adalah menata,” tutupnya.