Pewarta Tambora, Jakarta. Pada aksi bela Islam jilid III yang semula akan digelar pada tanggal 25 Nopember 2016 sempat tertunda lalu rencana akan digelar pada tanggal 2 Desember 2016 dengan istilah AKSI BELA ISLAM SUPER DAMAI 212.
Ketua FPI Habib Rizieq Shihab mengatakan bahwa aksi hanya dilakukan dengan,
~Duduk manis.
~ Berdoa,
~ Berdzikir,
~ Istiqhosah,
~ Sholat jumat.
~ Selesai.
Gelar aksi tersebut dimulai pada jam 8 pagi sampai dengan jam 13 siang. Berdasarkan hasil kesepakatan GNPF MUI dengan pemerintah, lokasi acara itu sepakat di areal MONAS dan sekitarnya,.dan pihak kepolisian akan menyiapkan segala keperluan sholat seperti, Sound system, air untuk wudhu, toilet dan lain lainnya.
Selain itu juga pimpinan aksi bekerja sama dengan pemerintah sepakat untuk menempatkan Satgas GNPF MUI yang berseragam putih bersama TNI, POLRI untuk ditempatkan disetiap perempatan jalan Thamrin Sudirman yang tugasnya memonitor dan mengarahkan peserta/jamaah ke MONAS dan sekitarnya.
Dengan dihadiri sekitar 7juta lebih peserta doa bersama dari berbagai daerah sejabodetabek, Lampung, Aceh, Minang, Kalimantan, Sulawesi, Jawa barat, Banten, Jawa tengah, Jawa timur, Madura, Bali dan daerah lainnya. Banyak makanan dan minuman yang disediakan oleh pengurus masjid bahkan masyarakat yang berlomba lomba untuk menyumbangkan keperluan aksi tersebut.
Cuaca pagi itu sangat mendukung sampai pukul 11.30 siang seakan tidak nampak matahari, mendungpun menyelimuti langit hingga acara berlangsung sangat sejuk tanpa ada hawa panas yang dirasakan.
Dalam keadaan darurat saat stock air sudah habis,maka air kemasan dijadikan air wudhu. Adapula yg belum atau batal wudhu, ketika itu ALLAH turunkan hujan untuk menyapu tubuh mereka sebagai wudhu.
Peristiwa ini merupakan sejarah sholat jumat terbesar dan terbanyak sedunia, bahkan bersatunya umat muslim Indonesia menjadi pusat perhatian dunia.
Sepertinya aksi seperti ini lebih efektif dari pada teriak teriak dijalan apalagi bentrok dengan aparat walaupun hujan sempat membasahi sekujur tubuh para peserta doa dan sholat jumat bersama.
Masalah hukum ahok telah diproses oleh Polri sesuai janji Kapolri Jendral Tito Karnavian, sebelas hari berkasnya sudah siap untuk diadakan sidang secara terbuka di Pengadilan Jakarta Utara dengan menyiapkan ruang yang cukup besar yang dipersiapkan untuk masyarakat yang ingin menyaksikan jalannya persidangan secara terbuka nanti.
Rencana persidangan awal akan digelar tanggal 13 Desember 2016 di Pengadilan Jakarta utara. Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani perkara penistaan agama Ahok adalah IREINER R. KORENGKENG SE,SH,MA. Beliau adalah seorang jaksa yang beragama Nasrani.
Umat Islam yang melakukan aksi 212 tentu berharap majelis hakim dapat menegakkan keadilan sesuai yang diharapkan, dimana selama ini aksi aksi bela Islam jilid I–III telah diperjuangkan. Menurut beberapa sumber, para hakim yang telah dipersiapkan dalam gelar persidangan nanti adalah:
H. DWIARSO NS, JUPRIYADI, ABDUL ROSYAD, I WAYAN WIRJANA, YOSEPH V. ROHANTOKNAM.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof. Mahfud Md mengatakan: "semua kasus penistaan agama selama ini tidak pernah lolos dan semua masuk penjara", demikian komentarnya.
Kadang masyarakat sudah apriori dengan masalah penegakkan hukum di negara ini mengingat siapa orang dibelakang Ahok, Presiden Jokowi pernah menjadi atasannya dan Megawati dengan PDIP nya partai yang mengusungnya, apalagi jika JPU tidak sungguh sungguh serius menyusun dakwaan dan menghadirkan alat bukti, apakah ada kemungkinan ahok akan dibebaskan demi hukum oleh putusan hakim.
Gelar perkara persidangan mantan Gubernur DKI memerlukan waktu yang cukup panjang sampai Hakim memutuskan hukumannya apakah dia dipenjara atau bebas. Apakah umat Islam terutama Habib Riziek Shihab dengan GNPF MUI nya yang diketuai oleh Ust. Bachtiar Nasir menerima hasil keputusan hakim jika putusan itu tdk sesuai yang diharapkan. Saat inilah supremasi hukum republik ini sedang diuji oleh rakyatnya sendiri.
Ichwan Lazuardi & tim redaksi.
Post a Comment
0Comments
3/related/default