Usai keliling wilayah melihat kondisi lingkungan, seperti saluran air, jalan dan permasalahan warga, Aspem bersilaturrahmi dengan warga dan tokoh masyarakat setempat. Menurutnya, “kegiatan Jumat keliling harus dilakukan para lurah, RW dan RT. Tujuan turun ke lapangan untuk mengetahui segala permasalahan warga,”Ungkapnya, Jumat (27/1/2017).
Lebih lanjut dikatakan, dalam perusahaan, jabatan lurah saat ini sebagai estate manager. Lurah bekerja melayani warga. "Lurah ibaratnya seperti bos.Tapi bukan di kantor terus, lurah harus turun ke masyarakat. Kalau ada lurah yang tidak mau turun ke lapangan, akan diganti, dicopot," tandas Aspem. Ia pun meminta para lurah aktif bersama masyarakat memberantas penyakit demam berdarah.
Terkait petugas juru pemantau jentik (jumantik) yang bertugas memeriksa rumah dan lingkungan warga, Aspem mengungkapkan, Gubernur DKI Jakarta meminta seperti petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU). Jumantik tidak hanya bertugas memantau jentik, tapi memberikan sosialisasi kepada warga mengenai cara memberantas sarang nyamuk.
"Gubernur juga minta honor jumantik yang semula Rp 75 ribu, akan mendapatkan honor Rp 500 ribu per bulan. Jumantik juga memerlukan pendampingan dari RT dan RW, serta Babinkamtibmas, bila menemui adanya warga “spesial” yang tak mau rumahnya dimasuki,"Tutupnya. (Lth).
BACA JUGA :