Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Rizieq Syihab dan FPI dipastikan absen dalam aksi tersebut.
Rentetan aksi demi aksi demonstrasi belum juga berakhir meski warga Jakarta sudah melakukan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 15 Februari lalu. Sejumlah organisasi massa Islam kembali akan menggelar aksi pada 21 Februari 2017 di kawasan gedung DPR/ MPR. Mereka menuntut untuk mengawal proses hukum Basuki Tjahaja Purnama.
Lokasi unjuk rasa di DPR itu memunculkan beragam spekulasi. Di media sosial, ada yang menuding pengunjuk rasa bakal menduduki Gedung DPR dan melakukan 'lempar jumroh' ke Gedung DPR.
Panglima laskar FPI Maman Suryadi mengatakan aksi 212 Jilid 2 bakal digelar dengan tertib dan damai. Ia mengimbau seluruh masyarakat tak terprovokasi oleh berita hoax di media sosial yang mengajak rusuh di aksi 212.
"Yang penting agendanya ini adalah aksi damai. Kita nggak ada macam-macam. Dan jangan terprovokasi juga dengan berita-berita di media sosial, nih. Ada yang bilang mau perang dan sebagainya, kita tidak ada agenda seperti itu," kata Maman melalui pewarta tambora.
Maman mengatakan aksi 212 akan dipimin oleh Forum Umat Islam (FUI). Aksi bakal terkonsentrasi di Gedung DPR.
"Memang agendanya ke DPR. Kita datang ke sana karena Gedung DPR sebagai rumah rakyat. Kita akan diterima oleh DPR dan menyampaikan tuntutan kita. Tidak ada aksi menduduki Gedung DPR. Kita cuma menyampaikan aspirasi saja," kata Maman.
Aksi 212 jilid pertama digelar pada 2 Desember 2016 yang merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya pada 4 November 2016. Aksi 2 Desember berlangsung di lapangan Monas, Jakarta Pusat berupa kegiatan keagamaan seperti zikir dan doa. Aksi-aksi itu dimotori oleh Tim Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI).
Pada 21 Februari nanti, Tim Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) ternyata tidak ikut dalam aksi tersebut. Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Rizieq Syihab dan FPI juga dipastikan absen dalam aksi tersebut. Pengacara GNPF MUI, Kapitra Ampera mengatakan FPI dan GNPF MUI secara kelembagaan tak ikut dalam aksi.
"Habib Rizieq selaku Dewan Pembina, termasuk Pak Munarman tidak ikut turun karena itu domainnya umat. Tiga tokoh ini tidak akan ikut aksi kecuali ada kejadian yang tidak kita inginkan," ujar Kapitra yang didampingi oleh Munarman melalui Detikcom.
Meski tidak mengikuti aksi, GNPF MUI akan tetap memantau jalannya aksi pada Selasa (21/2) mendatang. Kapitra mengatakan aksi 212 tidak ditunggangi oleh kepentingan bermuatan politik. Aksi tersebut hanya untuk menyampaikan aspirasi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan Polda Metro Jaya telah menerima surat pemberitahuan rencana demo tersebut pada Sabtu (18/2/2017). Berdasarkan pemberitahuan, massa akan beraksi usai salat subuh kemudian beranjak menuju Gedung DPR/MPR RI pukul 07.00 WIB.
Polda Metro Jaya mengerahkan 10.000 personil guna mengamankan aksi itu di Gedung DPR/MPR RI itu. "Petugas kepolisian siap mengawal aksi," kata Argo dikutip Antaranews, Minggu (19/2/2017).
Post a Comment
0Comments
3/related/default