Pewarta Tambora, Jakarta - Penyakit katarak, sudah lazim di telinga masyarakat, bahkan banyak di antara mereka telah mengerti penyakit yang akrab dengan lansia ini, ternyata, katarak bisa terjadi kepada siapapun tanpa mengenal umur.
Menurut Dr.Shelly, katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa mata, disebabkan oleh berbagai hal. Kekeruhan yang terjadi itu, sambungnya, terjadi pada lensa mata bagian dalam, bukan di bagian luar, seperti anggapan banyak orang.
Dia menambahkan, gejala yang terjadi biasanya pandangan kabur, atau berkabut, seperti melihat melalui kaca yang berembun.
Adapun ciri lainnya : ukuran kaca mata sering berubah, pada siang hari dan cahaya berlebihan merasa sangat silau, dan penglihatan ganda pada saat mengemudi di malam hari.
Penyakit katarak terbagi menjadi empat jenis, yaitu katarak kongenital, katarak senilis, katarak traumatik, dan katarak komplikata.
“Sebaiknya penyakit mata yang berhubungan dengan katarak, diperiksakan secara berkala, kemudian pasien diberikan informasi mengenai penyakit tersebut, dan dilakukan tindak analisis pasien terlebih dahulu. Setelah itu, pasien yang akan mengambil keputusan untuk melakukan operasi katarak tersebut,” ungkap dokter mata spesialis katarak di RPTRA Krendang pada saat sosialisasi layanan oprasi katarak geratis dari rumah sakit Bhakti Mulia jakarta.
Di sela sela acara sosialisasi pengobatan katarak, Tampak Camat Tambora Djaharuddin ikut serta di periksa bersama masyarakat krendang yang jumlahnya sekira mencapai 30 peserta selaku penyandang katarak dan takut karena tidak mengetahui dengan jelas mengenai penyakit katarak.
Seharusnya, kata Dr Shelly ini, bentuk penanganan yang paling baik bagi penderita katarak adalah melakukan operasi sedini mungkin. Supaya penderita tidak mengalami komplikasi yang mengakibatkan kebutaan.
Selanjutnya, Dr shelly mengatakan, ada dua macam teknik yang biasa dilakukan untuk tindakan operasi penderita katarak. Pertama, fakoemulsifikasi, sebuah tindakan operasi mata dengan pengirisan kecil kurang dari 3 mm di sisi kornea. Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghilangkan katarak.
Kemudian, lensa intraocular dilipat dan dimasukkan melalui irisan tersebut. Irisan kecil tersebut dapat pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan jahitan yang memungkinkan Anda cepat kembali mengerjakan aktivitas normal. Operasi yang menggunakan teknik paling maju ini hanya memakan waktu tidak lebih dari 30 menit dan menjadi pilihan utama saat ini.
Kedua, ekstrasi katarak ekstra kapsuler, dimana memerlukan irisan yang lebih besar untuk mengganti lensa mata dengan lensa intraocular. Irisan itu kemudian dijahit dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk pulih kembali.
Teknik ini merupakan teknik lama dalam operasi mata katarak. Tujuan utama tindakan operasi adalah restorasi atau perbaikan fungsi kerja mata secara benar. Nah, jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang penyakit katarak, bisa menghubungi dokter shelly di Klinik Bhakti mulia di jakarta petamburan setiap Selasa dan Kamis, pukul 16.00-20.00 WIB
Acara Baksos ini adalah inisiatif Lurah krendang Andre Ravnic dengan tujuanya untuk mempermudah warga masyarakat Krendang yang tidak mampu, maka dapat mengajukan cukup membawa persyaratan Copy KK, KTP, BPJS dan rujukan dari rumah sakit Puskemas,"Tuturnya.(Lutfi)