Sebut saja, Bunda Susi seorang warga Kali anyar Tambora yang ditemuia awak media tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Meski harus mengantri agak lama, ia mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar elpiji 3 kilogram tersebut. Sebab ia bisa mendapat elpiji 3 kilogram dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli di tingkat pengecer.
“Disini saya bisa membeli dengan harga Rp 16000. Kalau di pengecer bisa mencapai Rp 20.000, kadang bisa sampai Rp 20.500, Itu pun susah didapatnya meski harga mahal,” katanya.
Untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram, Susi harus menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti bahwa ia merupakan warga Kali Anyar
Sementara itu, Koordinator gas elpiji ukuran 3 kilogram wilayah asosiasi agent gas elfiji jakarta barat (Siswana Migas ) udin mengatakan, sebenarnya pasokan elpiji 3 kilogram dari Pertamina masih normal. Namun perputaran gas pasokan gas keterlambatan di karenakan hari libur ini ada peningkatan permintaan, sehingga pihaknya melakukan operasi pasar.
“Kami menggelar operasi ini selama dua hari, yakni mulai hari ini dan besok,” katanya.
Operasi pasar kali ini, kata dia, merupakan arahan langsung dari Pertamina. Kuota yang dikeluarkan dalam operasi pasar selama hari ini adalah 5.60 Tabung. Artinya dalam sehari kita menjual sekitar 5.60 tabung, khususnya di wilayah Kecamatan Tambira, Jakarta Barat.
Lurah Kali Anyar Daniel Azka mengatakan, gelaran operasi pasar elpiji 3 kilogram kali ini jelas sangat membantu masyarakat. Kegiatan ini juga dapat menekan harga pasar elpiji 3 kilogram. Karena beberapa wilayah khususnya daerah atas kecamatan tambora , harga elpiji 3 kilogram bisa mencapai Rp 20 ribu.
“Yang pasti konsumen elpiji 3 kilogram yang membeli di OP harus membawa KTP sesuai dengan domisilim” ujarnya.
Operasi pasar kali ini memang langsung menyasar kepada konsumen. Hal ini dilakukan Pertamina agar bisa menekan harga, dimana di tingkat pengecer selisih harganya cukup jauh. Tuturnya.
(4/4/2017)lutfi
