Deklarasi dimulai dengan pemutaran Video tentang kekerasan yang dialami oleh Jurnalis Indonesia dan sambutan sambutan diantaranya dari Dean, Project Officer FPII, Kasihati Ketua Presidium FPII, Satrio Aris Munandar dan Eddy Ardiwan selaku Wartawan Senior, Ferdinand selaku President Anak Bangsa Sejati, Jerry Lumelle selaku staff Ahli Presiden Joko Widodo dan Mayor Jenderal TNI Wuryanto selaku Kapuspen TNI yang mewakili Panglima TNI.
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang diwakili Kapuspen TNI, Mayjen TNI Wuryanto, dalam sambutannya mengharapkan kehadiran FPII jadi Garda terdepan menjaga NKRI dan menolak berita Hoax.
“Semoga FPII akan bermanfaat bagi bangsa dan negara dan organisasi ini bisa pula menjadi terdepan untuk menangkal penyebaran berita-berita hoax,” jelas Kapuspen TNI.
Menanggapi pemutaran video tentang tidak kekerasan terhadap wartawan, Kapuspen TNI Mayor Jenderal Wuryanto berharap semoga kejadian tersebut menjadi yang terakhir dan tidak terulang lagi.
Sementara itu, Ketua Presidium FPII, Kasihhati memaparkan, banyaknya wartawan yang terintimidasi dan mendapatkan kekerasan menjadi dasar terbentuknya organisasi jurnalis yang Independen ini.
“Organisasi induk Jurnalis Dewan Pers (DP), sudah tak Independen lagi, jadi teman-teman mempunyai wadah untuk melakukan pembelaan wartawan, apalagi yang tak pernah mendapatkan pembelaan DP,” tegas Kasihhati.
Ketua Presidium Kasihati menyematkan Jaket kepada Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto sebagai kenangan Deklarasi FPII yang dilajutkan dengan Pengesahan Forum Pers Independen Indonesia secara simbolis dengan pemberian Bendera Pataka dari Ketua Presidium FPII Kasihati kepada Sekretaris Nasional (Setnas) Mustofa Hadi Karya (Opan) sedangkan pemberian Surat Keputusan (SK) kepada Setwil FPII Se-Indonesia dilakukan oleh Setnas FPII didampingi oleh Ketua Presidium FPII Kasihhati, Ketua Deputi Advokasi Wesly H Sihombing, Ketua Deputi Organisasi Jalu Pamone dan Ketua Advokasi Jaringan Drs Hefrizal. (Red/FPII)
