Pewarta Tambora, JAKARTA, - Dengan mengusung tema “Hakikat Ramadhan :
Keluarkan Buih-buih Kepalsuan Dalam Diri Untuk Mencapai Kemurnian,”
Yayasan Tunas Sejati yang menaungi Institut Kajian Ilmu Al-Quran
An-Najm, meluncurkan 4 buku ketauhidan karya Susilawati Susmono, yang
diselenggarakan di Hotel Sofyan Betawi Menteng, Jakarta Pusat, Minggu
malam (18/6/2017).
Susilawati Susmono sendiri merupakan guru besar Institut Kajian Ilmu
Al-Quran An-Najm, yang hinggi kini sudah menerbitkan 83 karya buku.
Keempat buku ketauhidan yang diluncurkan diantaranya berjudul Hakikat Al An’aam, Duka Kawanku, Kebangkitan dan Al’raaf.
Dikatakan Sugianto, Ketua Institut Kajian Ilmu Al-Quran An-Najm,
buku-buku yang diterbitkan dari karya Susilawati Susmono, secara umum
juga dikhususkan bagi masyarakat luas yang ingin memperdalam mengenai
ilmu tauhid.
“Hasil bukunya agar dapat dibaca oleh masyarakat luas,”ujar Sugianto
ketika membuka peluncuran 4 buku ketauhidan di Jakarta, Minggu
(18/6/2017).
Sugianto memaparkan bahwa buku-buku yang diterbitkan merupakan buku yang syarat bagi pelajaran batiniah.
“Buku ini mengarah pada pelajar batiniah. Disini diterangkan sudah
tidak ada istilah bantah- membantah. Karena, buih-buih kepalsuan diri
sudah tidak ada lagi. Artinya, jiwanya telah murni, jiwanya telah
kembali kedalam ruhnya. Tidak ada lagi rasa duka, melainkan Sang Cahaya
sudah dimasukkan ke dalam relung diri. Dan, semua itu kembali kepada
Maha Cipta,”terang Sugianto.
Sementara itu Ketua Yayasan Tunas Sejati, Nuzulia Hasanah,
menyatakan, pesan-pesan yang diangkat dalam peluncuran keempat buku
ketauhidan diantaranya, pada bulan suci Ramadhan umat Islam ditekankan
untuk meningkatkan kualitas diri untuk dapat naik kelas.
“Ramadhan yang berarti “membakar”, membawa pesan bahwa dalam sekolah
kehidupan kita diminta untuk memerangi hawa nafsu, sifat munafik, yang
penuh kepalsuan. Dusta serta kesombongan,”papar Nuzulia Hasanah.
Nuzulia Hasanah menjelaskan bahwa, hasil akhir bagi mereka yang naik
kelas setelah Ramadhan adalah menjadi orang-orang yang bertakwa.
“Bagi mereka yang mampu mengakui semua kesalahan yang pernah
diperbuatnya, tiada lagi rasa sombong apalagi keberadaan diri. Maka diri
ini seolah telanjang di hadapan Allah. Telanjang dalam pengertian
bersih, fitrah dan suci, karena telah bertobat dan mendapat ampunan dari
Allah. Mereka dalam golongan ini akan mampu mengenal RuhKU, mengenal
Ruh Muhammad dan mengenal Allah, pungkas nya.(Dedy)
Yayasan Tunas Sejati Luncurkan 4 Buku Ketauhidan, "Tingkatkan Kualitas Diri Untuk Mencapai Kemurnian
By -
Monday, June 19, 2017
0