PEKOJAN- Kawasan Kota Tua ternyata tidak hanya museum Fatahillah saja, masih ada beberapa cagar budaya yang masih menyisakan cerita-cerita dimasa dahulu.
Mungkin kakek nenek kita pasti tahu persis kampung arab terletak dimana, Kampung Arab sendiri terletak di Jalan Pekojan, Jakarta Barat.
Ketika menyusuri kawasan Pekojan, terlihat beberapa bangunan masjid berdiri dikawasan ini seperti masjid AnNawier, Masjid Al Anshor, Mushola Ar Raudhah, Masjid Langgar Tinggi.

Selain menjadi pemukiman orang-orang Cina, daerah Pekojan dahulu juga dikenal sebagai Kampung Arab.
Banyaknya pedagang keturunan Arab yang tinggal di daerah ini karena lokasinya yang dekat dengan Pelabuhan Sunda Kelapa, dan dekat pula dengan Kali Krukut yang dulu bisa dilintasi kapal.
Meskipun jumlah orang Arab kini tak lagi menonjol, namun jejaknya masih bisa dijumpai hingga kini di Pekojan.
Menurut lurah pekojan Tri Prasetyo Utomo SH masyarakat yang mengetahui betul sejarah Pekojan mengatakan bahwa Koja diartikan india muslim, diantara mereka yang datang adalah para pedagang islam, sambil berdagang mereka berdakwah.
"Jika dahulu hasil dari mereka berdagang dibuat untuk berdakwah, dengan cara membangun masjid, jadi mereka mengeluarkan dana untuk islam," katanya saat ditemui Pewarta Tambora ,Jumat (20
Salah satunya cagar budaya di Pekojan adalah Masjid langgar,Tinggi mungkin terlihat biasa saja, tapi makna sejarah masjid langgar tinggi ini begitu luar bisa, kenapa seperti itu, dikarenakan masjid ini menjadi pusat para pedagang untuk menurunkan penumpang
dan muatan di sini.
pada saat itu perahu memang jadi salah satu moda transportasi populer.
Masjid langgar yang terletak persis dipinggir kali Angke/Krukut, tampak masih begitu kokoh berdiri padahal masjid ini sudah berumur ratusan tahun, Masjid Langgar sendiri berdiri sejak 1249 H / 1829 M.
Walau tidak banyak perpaduan ornamen antara Islam dan Tionghoa sangat terasa, warna dan bentuk pintu bangunan pun tidak luput dari setuhan Tionghoa, hal ini menandakan bagaimana tolerasi yang terjalin dimasanya.
Sesuai namanya langgar yang berarti masjid kecil, berbentuk persegi panjang. Tak banyak ornamen di sini.
Teras Langgar Tinggi Pekojan berlantai kayu dan atapnya disangga pilar-pilar bergaya Eropa.
Ujung atapnya melengkung mirip gaya bangunan Cina.
Di sebelah kanan terdapat pintu masuk ke dalam ruang utama yang berjendela dengan kisi-kisi berupa bilah kayu sederhana pula.
Puncak undakan berlanjut ke undakan menurun menuju pintu yang membuka ke kali, tapi kini pintu ke kali sudah tertutup.
Masjid langgar terdiri dari dua lantai, lantai atas sebagai tempat beribadah, sedangkan lantai pertama dibuat kamar-kamar tempat orang bisa menginap.
Hingga kini kamar-kamar di lantai bawah ini masih dipakai sebagai tempat berdagang.
Di bagian depan bangunan tampak undakan untuk masuk ke bagian dalam yang langsung menuju ke lantai dua Langgar Tinggi Pekojan.
"Jadi karena mereka pedagang dan memiliki banyak kolega, dan transportasinya melalui sungai, mereka membuat tinggal menetap sementara untuk kolega mereka, jadi dahulunya dilantai bawah digunakan untuk tempat penginapan bagi para kolega pedagang dijamannya," kata nya.
Namun Tri yang menjadi lurah menjelaskan menurut sejarah,masjid Langgar Tinggi mengatakan bahwa cagar budaya.yang ada diwilyahnya
Langgar Tinggi ini pernah direnovasi tahun 1993 seperti pengantian genteng dan keramik.
"Dulu masih batu lantainya, sedangkan atapnya masih glaso,
Masjid langgar sampai saat ini masih banyak yang mengujungi ketika hari libur seperti hari sabtu dan minggu, turis-turis asing dan komunitas pecinta sejarah masih menyambangi bangunan yang sudah ratusan tahun ini.
Menurut Lurah pekojan Tri ciri khas Kampung Pekojan saat ini sudah berangsur hilang ke aslianya pasalnya jika dahulu masih banyak ornamen peninggalan sejarah Islam tuturnya.
Tri selaku lurah pekojan akan berupaya untuk menjembatani pada pemerintah terkait agar yang ada peninggalan cagar budaya langgar tinggi di wilayahnya untuk segera mendapat perhatian khusus dari pemeeinth terkait, tujuan nya untuk menarik para wisata lokal ,maupun wisata asing berkunjung sehingga, meningkatkan perekonomian pekojan semakin pesat tuturnya.