Pewarta Tambora, Jakarta - Peringatan Tahun Baru Islam 1439 H, yang diselenggarakan Yayasan Masjid Jami Al Ikhsan bertempat di Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (24/9/2017) dihadiri Gubernur DKI Jakarta Terpilih Anies Baswedan dengan didampingi Walikota Jakarta Barat H.M.Annas Efendi.
Acara yang berlangsung spesial serta perayaan 1 Muharram di Kembangan yang dilaksanakan setiap tahun ini merupakan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Hadirnya Gubernur DKI Jakarta Terpilih Anies Baswedan beserta rombongan, bersamaan peletakan batu pertama pembangunan Yayasan Masjid Jami Al Ikhsan dengan didampingi Walikota Jakarta Barat, H.M.Anas Efendi.
Menariknya, walau ditimpa hujan rintik-rintik tak mengurangi antusiasme warga hadir di pelataran Masjid Jami Al Ikhsan, dihiasi ratusan dulang dengan berisi ragam makanan yang tersusun rapi.
Suasana religi semakin terasa manakala ceramah atau tausiah yang disampaikan KH.Sumarno Syafei, begitu terasa dan menyentuh hati para jamaah yang hadir.
"Katika bapak, ibu masih hidup dipanggil, hayya alassalah. Tinggalkan pekerjaan anda, ayo kita kerjakan salah. Ada di Kantor tinggalkan rapat, arahkan panggilan ini. Agar ada keberkahan dalam hidup ini, karena kalau sudah meninggal, tidak ada lagi panggilan ini," ungkap KH.Sumarno dalam tausiahnya.
Dia menyebutkan, orang beriman siap atau pun tidak, harus menerima kematian. Mati itu artinya pulang. Sehingga, lanjut KH.Sumarno, kalau ada kata pulang artinya bergembira.
"waktu kita SD, saat guru bilang akan pulang, kita gembira tidak, pasti gembira kan. Begitu juga saat lebaran, kita harus gembira karena bertemu Allah SWT. Kalau ada yang tidak bergembira saat mati, berarti hidupnya di dunia tidak jelas," pungkasnya. (Luthfi)
Acara yang berlangsung spesial serta perayaan 1 Muharram di Kembangan yang dilaksanakan setiap tahun ini merupakan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Hadirnya Gubernur DKI Jakarta Terpilih Anies Baswedan beserta rombongan, bersamaan peletakan batu pertama pembangunan Yayasan Masjid Jami Al Ikhsan dengan didampingi Walikota Jakarta Barat, H.M.Anas Efendi.
Menariknya, walau ditimpa hujan rintik-rintik tak mengurangi antusiasme warga hadir di pelataran Masjid Jami Al Ikhsan, dihiasi ratusan dulang dengan berisi ragam makanan yang tersusun rapi.
Suasana religi semakin terasa manakala ceramah atau tausiah yang disampaikan KH.Sumarno Syafei, begitu terasa dan menyentuh hati para jamaah yang hadir.
"Katika bapak, ibu masih hidup dipanggil, hayya alassalah. Tinggalkan pekerjaan anda, ayo kita kerjakan salah. Ada di Kantor tinggalkan rapat, arahkan panggilan ini. Agar ada keberkahan dalam hidup ini, karena kalau sudah meninggal, tidak ada lagi panggilan ini," ungkap KH.Sumarno dalam tausiahnya.
Dia menyebutkan, orang beriman siap atau pun tidak, harus menerima kematian. Mati itu artinya pulang. Sehingga, lanjut KH.Sumarno, kalau ada kata pulang artinya bergembira.
"waktu kita SD, saat guru bilang akan pulang, kita gembira tidak, pasti gembira kan. Begitu juga saat lebaran, kita harus gembira karena bertemu Allah SWT. Kalau ada yang tidak bergembira saat mati, berarti hidupnya di dunia tidak jelas," pungkasnya. (Luthfi)