Komunitas Bambu Runcing Surabaya (KBRS) |
PEWARTA-TAMBORA.COM, Surabaya - Masjid
merupakan tempat ibadah bagi Umat Islam untuk melakukan Sholat dan
diperuntukkan juga sebagai pusat kehidupan komunitas muslim melakukan kegiatan
Perayaan Hari Besar, Diskusi, Kajian Agama, Ceramah, Belajar Al Qur'an, serta
turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan.
Namun sangat disayangkan, Pembongkaran terhadap Masjid Assakinah yang
berada tidak jauh dari Kantor Wali Kota Surabaya dan berada di area DPRD Kota
Surabaya telah terjadi.
Anehnya lagi, Tidak ada Aparat Penegak Hukum maupun Pemerintah Republik
Indonesia yang turun untuk menindak tegas Para Pelaku Pembongkaran.
Masjid Assakinah yang terletak di Komplek Balai Pemuda Surabaya Jalan
Gubernur Suryo No.15 Surabaya, Hancur dan tinggal reruntuhan bangunan tersisa
yang berdiri tegak.
Arek - Arek Suroboyo yang tergabung didalam Komunitas Bambu Runcing
Surabaya sangat geram melihat Pembongkaran Masjid Assakinah, Pasalnya masjid
tersebut tempat ibadah dan ditambah lagi belum jelas pemenang lelang serta
siapa penanggung jawab dalam pembongkaran masjid itu.
Udin Sakera selaku Organisasi Comite (OC) KBRS mengatakan, Pembangunan
tempat ibadah umat Islam, Khususnya Masjid harus berdiri sendiri, Karena rumah
itu adalah untuk menghadap dan memuliakan Allah SWT.
“Kita akan terus sikapi hingga Masjid ini di bangun kembali, Jika
tidak, Kita akan terus melawan,” Ucap Udin Sakeradengan lantang.
Komunitas Bambu Runcing Surabaya (KBRS) bersama kuasa hukumnya dengan
tegas melaporkan Pemerintah Kota Surabaya dan Ketua DPRD Kota Surabaya sebagai
pejabat Kota Surabaya ke Polda Jawa Timur dan Mabes Polri
KBRS menuding Walikota Surabaya dan Ketua DPRD Kota Surabaya telah
mendukung atas pembongkaran Masjid Assakinah yang merupakan tempat ibadah Ummat
Islam, Tak luput juga Kepala Dinas PU Cipta Karya pun ikut terseret di
laporkan.
Sementara itu, Koordinator KBRS, Wawan Kemplo mengatakan, Pembongkaran
Masjid Assakinah di lingkungan Komplek Balai Pemuda Surabaya yang juga
merupakan salah satu Cagar Budaya Kota Surabaya dianggap tidak beretika dengan
alasan akan dibangun Gedung Perkantoran Mewah.
“Pertemuan dengan Ketua DPRD Kota Surabaya tidak ada titik temu dalam
menyelesaikan Pembongkaran Masjid Assakinah, Padahal permintaan kita sebenarnya
sederhana, Kembalikan saja Masjid seperti semula,” Ujarnya kepada awak media
Gerbangnews.com, Minggu (26/11/2017).
Pembongkaran Masjid, Lanjut Wawan Kemplo, Seharusnya masjid baru
dibangun dulu, Lalu masjid lama dibongkar. Bukannya masjid langsung di Bongkar,
Kemudian dibangunkan lagi yang lebih besar.
"Kami sudah berusaha mencoba temui Walikota Surabaya, Namun
pertemuan dengan Tri Rismaharini tidak kunjung terlaksana dan terkesan Walikota
Terbaik ini menyepelekan, " Cetusnya.
Wawan Kemplo menambahkan, Masih belum jelas siapa yang bangun, Siapa
yang bertanggung jawab, dan Siapa yang membongkar Masjid ini.
"Rencananya,Pembangunan Masjid Baru ditempatkan di lantai bawah
Gedung DPRD yang akan dibangun 8 lantai dan Masjid tersebut terletak dibawah
kantor mereka (DPRD), " Terangnya. (syam-in/red)