PEWARTA-TAMBORA.COM, Jakarta - Walikota Jakarta Barat,
H.M.Anas Efendi menggelar Rapat Koordinasi (rakor) bersama Kapolres dan Dandim
Jakarta Barat, bertempat di Aula Gedung, Kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat
(18/1/2018). Rakor dihadiri seluruh jajaran SKPD, FKUB, FPK, FKDM, serta tokoh
yang mewakili masyarakat.
Adapun tujuan diselenggarakannya Rapat Koordinasi tersebut
adalah guna mengantisipasi potensi perkembangan peredaran narkoba dan komplik
umat beragama yang bisa saja mengacaukan
keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Kota Admistrasi Jakarta Barat.
Selain membahas mengenai antisipasi mengenai potensi
konflik, juga dibicarakan mengenai peredaran narkoba yang beberapa bulan kemarin
marak diberitakan di sejumlah media, yakni ditempat hiburan malam MG. Sekaligus
juga memperkenalkan Kapolres Jakbar AKBP Hengki, Dandim 0503/jb Letkol Inf
Andre dan sejumlah perwakilan Tokoh agama dan tokoh masyarakat (toga), tokoh
agama (Tomas).
H.M.Anas dalam sambutannya mengatakan, penangkapan bandar
narkoba oleh BNN Mabes Polri pada pertengahan tahun 2017 lalu,
muncul kesan bahwa wilayah Kota Jakarta Barat cenderung menjadi basis
jaringan-jaringan peredaran narkoba .
“Kesan ini tentu saja merupakan kesan yang keliru. Karena
pada kenyataannya, Pemerintah jakarta barat
semakin giat melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perkembangan
narkoba dan berbagai isu-isu keamanan,
serta terus berkoordinasi dengan kepolisian,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah
juga mengaktifkan peran serta lembaga ormas kemasyarakatan seperti FKUB,
FKDM, FPK, sebagai garda terdepan deteksi dini dalam masyarakat. Pemerintah pun
berharap agar masyarakat dapat ikut aktif dan melaporkan hal-hal atau gerakan
yang aneh dan mencurigakan dalam masyarakat, agar situasi tetap kondusif.
“Sebagai catatan, selama tahun 2017 tercatat ada 100 %
maraknya peredaran narkoba yang tercatat di polres jakarta barat serta kejadian
tawuran bagi anak-anak sekolah di Jakbar.
Dalam hal keamanan, Kota Jakarta Barat, menduduki ranking sangat lumayan,”
tuturnya .
Untuk dipahami, perankingan ini berdasarkan lokus (tempat
kejadian), bukan akar permasalahan, sehingga
yang dilaksanakan di wilayah kota Jakarta Barat, berdasarkan
permasalahan dikategorikan dalam lokus
Kota tempat peredaran dan pemakai narkoba.
Hal senada disampaikan Kapolres Jakarta Barat AKBP Hengki,
dirinya berharap agar peran serta masyarakat juga untuk ikut dalam menangani permasalahan
yang ada di wilayah Jakarta Barat, “karena bukan saja tanggung jawab kamtibmas
harus di lakukan oleh pihak Kepolisian saja, melainkan tanggung jawab kita bersama.”
Terangnya.
Ditempat sama, Dandim 0503/Jb Letkol Inf Andre juga
mengatakan, bahwa kondisi masyarakat kita sudah di perangi oleh narkoba secara
tidak langsung “kita harus melawan dan memberantas peredaran narkoba yang ada
di Jakarta Barat, agar peredaran narkoba dapat kita tangkal,” imbuhnya.
Andre pun berharap pada ormas yang sudah ada di bentuk oleh
pemerintah seperti KFUB FKDM FPK, dapat berperan aktif untuk cegah tanggap
dalam memberantas narkoba, sehingga wilayah jakarta barat
Lebih jauh Andre menyampaikan, beberapa hal yang harus
dibenahi di Kota Jakarta Barat seperti halnya daerah-daerah lain, memiliki
potensi perkembangan barang haram itu serta yang sering terjadinya kenakalan
remaja terutama wilayah yang sering komplik tawuran atau keagamaan.
“Saya menghimbau kepada para tokoh agama dan tokoh
masyarakat, agar mendatangi langsung tempat tinggal mereka, ajaklah berdialog,
lakukan pendekatan persuasif,” ucapnya.
Hingga berita ini disusun, Andre selaku Dandim 0503/JB
berupaya dan mengharapkan agar proses penanganan dalam memberantas peredaran
narkoba ini harus menerapkan sistem 1 komando, “yaitu kepala daerah, seluruh
masyarakat, untuk menjaga keamanan wilayah,” harapnya. (lth-in/red)