PEWARTA-TAMBORA.COM, Jakarta – Selama ini Pemerintah telah berusaha
untuk selalu mendorong Pertumbuhan Ekonomi khususnya UMKM selalu di perhatikan
dan mendapat porsi Alokasi Anggaran yang sangat SEXI seperti Pelatihan dan KUR
yang telah di Anggarkan selalu meningkat, seperti KUR yang semula 1.5 Triliyun
menjadi Rp.2.5 Triliyun sangat baik saya pikir jika itu dapat di salurkan tepat
sasaran.
Hanya selama ini angka peningkatan pertumbuhan UMKM yang sudah
dapat kita dengar melalui media masa. “Hanya dalam pengamatan saya sampai saat sekarang ini masih banyak UMKM
yang belum memahami bagaimana cara untuk dapat mengakses dana
tersebut…..?,
Karena, dari Menteri Keuangan sudah jelas tata cara
untuk dapat mengajukan untuk mendapatkan dana KUR tersebut. Khusus UMKM yang masih
konvensional haruslah merubah diri sendiri Mental Blok menjadi Wirausaha
menjadi Profesional / Bankable / Tercatat / Pembukuannya, supaya bisa terukur
arus kasnya, agar lebih jelas dan terekam.
Dengan Kunjungan Sandiaga Uno di Cempaka Putih dalam rangka DKI HIJAU
ROYO berkesempatan mampir ke Scano Exotic di Kriya Kreatif yang membicarakan
sekilas Program OK OCE, yang saya pikir cukup baik sekali dapat memberikan pertumbuhan
Ekonomi Rumah tangga bisa tumbuh dengan Fokus benar-benar ingin berubah menjadi
UMKM.
“hanya saya lihat masih perlu di dampingi dengan Pelaku usaha yang
sudah peduli dan sukses dengan Program Pemberdayaan Masyarakat yang lebih
utama.” Terangnya.
Adapun Kelemahan UMKM yang belum dapat mengakses dana KUR karena 7
faktor utama yang tidak dapat di penuhi yakni, Wirausaha di lakukan Paruh Waktu
(waktu dengan sambilan / belum Fokus), Wirausaha di lakukan sendiri, Wirausaha
tidak tercatat/pembukuan.
Selanjutnya, Wirausaha yang di lakukan selalu cepat, merasa cepat
puas/inovatif, Wirausahanya kurang produktivitas dengan Peluang yang lebih
Besar, Wirausahanya kurang Bankable dan terukur untuk Pasar Modern/Naik, serta
Wirausahanya di lakukan karena Ikut-ikutan atau mencoba-mencoba.
“Jika kalau kita lihat dari kita belajar dari Sekolah/Perguruan Tinggi
semua Bisnis atau Wirausaha di lakukan tersistem atau terukur juga tercatat
jika kita ingin menjadi Pengusaha,” bebernya.
Pemerintah DKI dan Pemerintah Pusat sudah cukup membuka peluang dengan berbagai
Pelatihan dan lainnya, hanya Mental Blok UMKM yang harus segera berubah untuk
mendapatkan Peluang dari Pemerintah/Daerah/Kota/Pusat agar tidak tertinggal
Wirausahanya.
Dalam kajian yang sangat sederhana saja, misalnya satu UMKM bisa
memberikan peluang usaha dengan 5 pekerja di kalikan dengan data yang real 5000
UMKM, sudah berapa pertumbuhan Ekonominya…..
“marilah kita Bangkit untuk Perubahan Mental Blok Menjadi Wirausaha
yang profesional tidak lah sulit jika kita ingin berubah dan Fokus,” ucapnya.
Lebih jauh, Jika kita lihat pemaparan dari Bapak Sandiaga Uno sebagai
Wakil Gubenur yang juga sebagai Pengusaha sekelas dunia internasional , maka
inilah saatnya untuk kebangkitan UMKM khususnya di 5 Wilayah Kota DKI dengan
Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan.
Seperti Perubahan Mental Blok Penghuni Rumah
Susun agar lebih Produktif untuk memberikan Rekomendasi Surat Keputusan
Bersama/SKB agar lahan dan industri dapat Terintegrasi dan tidak memerlukan
mencari Kerja dan keluar lokasi/wilayah jika ada Pendampingan dari Pelaku usaha
yg real dapat di lakukan, karena jika hanya coach/pemaparan saja banyak keluhan
katanya membosankan begitu.
Dengan kunjungan Sandiaga Uno di Cempaka Putih pada penutup
akhir Tahun 2017 ini merupakan peluang dan kesempatan yang cukup bagus dengan
Kesadaran dan Kepedulian membangun Ekonomi Kerakyatan dari RT/RW/Kel, juga
tingkat Kecamatan, “bahkan unggulan setiap wilayah / OTOP artinya One Twon One
Produk atau OVOP artinya One Vilage One Product unggulan semua itu kembali lagi
Mental Blok menjadi Wirausaha Mandiri,” pungkasnya. (lth-in/red)