Sumber Foto : Protokol JB |
Hadir dalam giat tersebut, Menkes RI Nila F Moeloek, Ketua Organisasi
Aksi Solideritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), Erni Guntarti Tjahjo Kumolo,
Ketua TP PKK DKI Fery Farhati, Camat Tambora Djaharuddin, serta para pejabat
Pemprov DKI Jakarta. Kegiatan tersebut sebagai
wujud tekan kesadaran dan mendorong warga Jakarta untuk deteksi dini sebagai
upaya pencegahan, serta pengobatan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, bahwa peringatan hari
kunker sedunia bukan hanya dijadikan kalender even tahunan. Tapi, lebih pada
mewaspadai sejak dini terhadap penyakit kunker. “Jangan anggap sekedar even. Ini
peringatan, peringatan atas apa? Atas problem kenker,” ungkap Anies.
Dikatakan Anies, bahwa Kegiatan ini sebagai wujud tekan kesadaran dan
mendorong warga Jakarta untuk deteksi dini sebagai upaya pencegahan, serta
pengobatan. "Deteksi dini jadi kunci karena mayoritas dari kejadian ini
sulit disembuhkan karena tidak terdeteksi dini, sudah di fase stadium-stadium
lanjut baru terdeteksi," kata Anies.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto yang
turut hadir dalam acara peringatan itu menyebut pihaknya telah
mensosialisasikan imbauan ini kepada masyarakat. Terlebih, sosialisasi itu
dilakukan dari rumah ke rumah dalam program ketuk pintu layani dengan hati.
"Dan inilah yang menjadi harapan kita semua, kita kembali kepada
preventif promotif jangan datang ke puskesmas itu hanya untuk sakit, tapi untuk
memeriksakan chek up kondisi tubuh kita, supaya kita gak datang dalam keadaan
yang terlambat," pungkasnya. (lth-in/red)