Adapun bantuan yang diberikan itu antara lain dalam bentuk keberlangsungan kegiatan belajar siswa juga
bentuk perangkat penunjang sekolah lainnya.
“Bantuan program bencana longsor yang disalurkan ini berupa perangkat
sekolah kepada masyarakat di empat RW terdiri atas 300 alat tulis.” Ujar Beno
kepada Media ini, Jumat, (16/3/2018).
Dikatakan Beno, bantuan sosial ini sejalan dengan isi program kerja
Komando Lintas Barat, bahwa KLB sebagai ojeg online wajib untuk peduli terhadap
lingkungan, terlebih dalam bentuk program Community Ojek Online.
“Objek penerima bantuan program tersebut adalah masyarakat disekitar
lokasi bencana atau masyarakat yang langsung terkena bencana.” Tuturnya.
Sabeno selaku Dewan Pembina KLB juga sebagai tim GMN-Pewarta Tambora,
menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh anggota ojeg online yang
tergabung di KLB atas peran serta dan kepedulian sosialnya terhadap musibah
bencana alam.
“Mudah-mudahan di tahun mendatang program sosial seperti baksos, santunan
dan program lainnya Komando Lintas Barat (KLB) ojek online tetap bisa
dilaksanakan dan terjalin rasa kebersamaan dan jalinan silaturahim yang baik.” Harapnya.
Menurut Pembina Komando Lintas Barat (KLB) Ojek Online Sabeno dan Ayub
selaku Ketua Komunitas Rumah Ijo bahwa kejadian bencana alam di desa Rajawetan
tersebut terjadi pada Kamis malam Jum'at, (13/3/2017) sekira pukul 22.00 Wib,
karena telah terjadi pergeseran tanah atau tanah amblas dan diperkirakan kerugian
materi 71 dari rumah 90 Kartu Keluarga yang keseluruhan rusak diakibatkan oleh
hujan yang deras.
Hasil pantauan tim GMN, hingga saat ini masih dirasakan terjadinya
pergeseran tanah setiap waktu, untuk
warga sendiri sementara mengungsi kerumah tetangga atau saudara terdekat.
"karena dikhawatirkan akan ada tanah retak-retak dari geseran susulan", ujar Sabeno
Sementara untuk saat ini daerah tersebut masih minim dalam menerima
bantuan dari luar kota bumi ayu dikarenakan medan tempuh yang sulit dijangkau.
Keterangan yang diperoleh dari Kepala Desa Rajawetan yang diwakili oleh
Herman sebagai Kepala Dusun (Kadus), menyampaikan bahwa yang terkena akibat
bencana longsor korban berjumlah empat
(4) RW.