Alasan Diadakannya Festival Kampung Janis 2019
By -
Saturday, October 26, 2019
Pewarta-tambora, Jakarta - Kawasan Jalan Pekojan 3 dahulu lebih di Kenal dengan nama Kampung Adnan Adnin Janis / AA Janis yg meliputi RW.06, RW.07, RW. 08 dan RW.09.
Satu hari sebelum penyelenggaran acara,Tim media Pewarta Tambora menjumpai Ketua Karang Taruna Unit RW. 08 Saudara Rayi Damar Gusti dan Ketua Panitia Pelaksana Saudara Adam Febryan untuk mengetahui lebih banyak mengenai maksud dan tujuan serta latar belakang kenapa Festival Kampung Janis diadakan
Secara bergantian mereka menjelaskan secara gamblang dan terbuka dan berikut hasil wawancara kami kepada mereka berdua.
Nama Festival Kampung Janis?
"kami memilih nama Festival Kampung Janis, tak lain maksud serta tujuannya adalah mengembalikan peradaban lokal (kearifan lokal) yg mulai tergerus," ungkap Rayi Damar.
Menurutnya, Kawasan Pekojan adalah Kawasan yang sangat kaya akan peradaban dimana bertemunya Budaya India-Pakistan, Budaya Arab, Budaya Cina, Budaya Banten dan Budaya Betawi.
Rayi Damar Gusti juga menambahkan" Pertemuan begitu banyak budaya melalui proses akulturasi yg cantik pada akhirnya melahirkan berbagai bentuk kesenian dan kuliner hingga Bangunan Heritage baik berupa Masjid, Langgar, Kelenteng, Banguna Toko, Rumah Tinggal dan lain sebagainya.
Lantas apa kaitannya Sumpah Pemuda dengan Festival Kampung Janis ?
"Hakekat dari Peristiwa Sumpah Pemuda adalah mempersatukan semua organisasi kepemudaan atau komunitas, Kegiatan kami jika di cermati hampir semua organisasi baik yang sering di istilahkan berplat merah (Karang Taruna), Komunitas, Ormas bahkan Sekolah saling bahu membahu bersatu padu untuk mewujudkan acara ini," jelasnya.
"Boleh dibilang berkat inspirasi Sumpah Pemuda di tahun 1928 (dimana saat itu Indonesia belum lahir) membuat kami berupaya mewujudkan sebuah momen atau kegiatan dengan merangkul atau mengajak berbagai potensi yang sudah saya sampaikan diatas untuk bersatu padu, berkerja sama mewujudkan Festival Kampung Janis." tandasnya.
"Syukur Alhamdulillah disaat kami menghubungi satu persatu dari berbagai Organisasi, Ormas dan Komunitas tadi tidak ada yang menolak, bahkan sambutan mereka membuat kami bertambah semangat dan sangat yakin dapat mewujudkannya," terangnya.
Berapa lama Konsep Mempersiapkan Acara Festival Kampung Janis?
"Hanya 15 hari kami mempersiapkan konsep acara ini (Festival Kampung Janis atau FKJ) dan waktu yang efektif benar- benar kami baru bisa mendapatkan chemistry justru sepekan menjelang acara diadakan," katanya.
Ia juga menambahkan, jika berbicara uang sudah tentu acara ini tidak bakal bisa terlaksana karena dari anggaran kami (sekitar Rp. 60 juta) di hari ke tujuh baru terkumpul dana sebesar Rp. 3 juta, artinya secara akal sehat tidak mungkin kami mewujudkan impian kami semua.
"Kondisi minimnya pendanaan yang berhasil didapatkan tadi tidak membuat kami putus asa atau berencana membatalkan acara, tetapi malah membuat kami merasa tertantang untuk membuat sebuah pembuktian, jikalau Senior kami di th 1928 yang berada dalam tekanan penjajah mampu berbuat, maka kami juga tidak boleh berputus asa," bebernya.
Kami meyakini benar bahwa uang bukanlah segala-galanya, hubungan pertemanan, relasi, kawan seperjuangan bahkan teman-teman setongkrongan pun kami ajak ikut serta dan kami sampaikan bahwa inilah saatnya kita membuktikan kecintaan kita kepada Kampung kita (Kampung Janis).
Alhamdulillah, berbagai komunitas, rekan seniman, guru sekolah, tokoh masyarakat, Ormas berkenan membantu, bahkan beberapa diantaranya siap tampil tanpa membebani kami, solidaritas ini sungguh membanggakan, karena selain stakeholder lokal juga beberapa organisasi tadi berasal dari Jakarta Utara.
Dalam ketidak pastian tadi seorang tokoh masyarakat Kampung Janis memberi kami petuah yang kami anggap sudah basi tapi ternyata masih relevan dengan kondisi saat ini, petuah beliau adalah, "dimana ada kemauan maka Tuhan pasti akan bukakan jalan".
Akhirnya kami meminta mentor kami (Sunda Kelapa Heritage) untuk mencarikan kami jalan keluar agar impian kami tetap dapat terlaksana.
Apa Saran Yang Disampaikan Oleh Mentor Dari Sunda Kelapa Heritage?
Langkah awal yang di sarankan adalah meminta bantuan Pemerintah dan membangun hubungan emosional dengan para penampil di acara kami agar berkenan tetap mendukung kami dan kami ceritakan kondisi sebenarnya dan apa adanya.
Kamipun menjalankan saran dari mentor kami (Sunda Kelapa Heritage) dan kami berusaha sowan ke Walikota Jakarta Barat Bapak H. Rustam Efendi, kebetulan saat itu beliau sedang dirawat karena menderita sakit, disaat kami menjenguk walau agak takut karena rasanya bukan saat yang tepat untuk menyampaikan impian kami.
Namun entah kenapa akhirnya kami sampaikan juga ide kami ke beliau dan Syukur Alhamdulillah Pak Walikota menyambut baik dan mempersilahkan kami bersurat dan memohon dukungan ke Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat.
Seusai kami bersilaturrahmi dengan Pak Eldi Andi Sekretaris Kota Adm. Jakarta Barat, kami pun berkunjung ke Sudin Sosial kemudian setelah itu ke Kantor Sudin Pariwisata dan Kebudayaan, kepada Staff nya kami meminta izin (tanpa perjanjian sebelumnya) untuk berjumpa Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Alhamdulillah saat itu juga kami diterima dan langsung mendapatkan tanggapan yang diluar dugaan kami.
Bantuan dan Dukungan Apa Saja Yang Didapat Untuk Festival Kampung Janis ?
Awalnya kami memperkirakan hanya mendapatkan bantuan penampil (grup seni budaya) di acara kami, tetapi ternyata beliau memberi kami bantuan yang sangat luar biasa, kami dibantu Panggung, Lighting, Sound System, genset, Tenda tamu lengkap dengan kursinya, Snack, makan siang, Gambus dan Gambang Kromong.
Berbagai Sudin turut pula membantu kami diantaranya, Sudin Sosial secara Pribadi membantu biaya cetak spanduk, Suku Dinas Kehutanan dan Pertamanan membantu kami menghias depan Panggung dengan tanaman hias, merapihkan pepohonan di lokasi acara dan Umbul-umbul.
Lurah Pekojan yang mempermudah kegiatan ini Camat Tambora membantu kami Tenda Kerucut, PT. Mayora membantu kami air mineral 350 botol dan Teh Pucuk Harum sebanyak 360 botol, Kepala UPK Kota Tua secara pribadi membantu dengan mengirimkan 10 Manusia Patung ditambah biaya makan malam para penampil dan Panitia.
PT. Era Jaya membantu kami juga sebesar Rp. 1,5 juta, SMPN 261 Jakarta mengirimkan Marching Band, SMPN 21 Jakarta mengirimkan Musikalisasi Puisi, SMP Raudlatul Islamiya mengirimkan 100 siswanya untuk membantu panitia dan mengikuti karnaval, Sunda Kelapa Heritage mengirimkan Snap Jam Reggae Betawi, Pakaian Illusion untuk dipakai dalam Karnaval Kampungan, Bamus Betawi Jakarta Utara mengirimkan MC terbaiknya dan PMI Jakarta Barat mengirimkan Ambulance untuk mengawal selama proses Karnaval berlangsung
Sungguh terbukti bahwa Semangat Sumpah Pemuda 1928 masih relevan dengan kondisi kami saat ini dan harapan kami semua semoga ini bisa menjadi Event Tahunan dan Tetap mendapatkan Support dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat beserta seluruh jajarannya.
Tokoh Masyarakat Kampung Janis, Ketua-Ketua RT, RW, Komunitas Lokal, Ormas dan kami pun tak lupa menghaturkan banyak terikasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yg sudah membantu terselenggaranya acara ini.
Siapakah Mentor dari Sunda Kelapa Heritage?
Rep : Yustrisna