Pewarta-tambora, Jakarta - Pemuda dewasa ini memiliki banyak tantangan dalam mengisi sumpah pemuda, sebab para pemuda harus bersatu mengawal berjalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini pun disampaikan oleh Darsuli, Ketua Umum LSM BIIPKPPRI tersebut mengatakan, bahwa Sumpah Pemuda itu merupakan peristiwa yang sangat sakral. Peristiwa tersebut juga tidak dapat dipisahkan dari semangat para pemuda Indonesia yang berjuang untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.
“Sumpah pemuda adalah momentum sakral yang terjadi di Indonesia. Dimana para pejuang muda Indonesia bertekad untuk bersatu merebut kemerdekaan yang saat ini masih kita nikmati hasilnya itu,” kata Darsuli dalam keterangannya kepada Wartawan, Selasa (25/10/2020).
Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober nanti, Darsuli juga ingin mengingatkan kembali narasu Sumpah Pemuda, dengan harapan agar generasi muda Indonesia dapat mencerna dan merealisasikan tiga poin tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
“Saat ini Sumpah Pemuda telah memasuki usia 92 tahun, dimana usia yang sudah cukup tua dan matang bagi ukuran manusia. Sumpah Pemuda lahir melalui proses yang sangat panjang yang menghasilkan satu tekad dan tujuan, yakni bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, Darsuli juga mengingatkan bahwa keanekaragaman suku, ras, agama dan golingan bukanlah suatu alasan untuk memecah belah bangsa Indonesia, justru menjadi sebuah sumber kekayaan bangsa Indonesia yang disatukan, Dan inilah yang merupakan ciri dan identitas bangsa Indonesia yang ternyata tidak dimiliki oleh bangsa lain.
“Perbedaan adalah keniscayaan, dan persatuan adalah kekuatan utama kita. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan kita tidak menjadi satu, justru jadikan alasan mengapa kita menjadi bangsa yang sangat kuat,” tegasnya.
Berikut adalah tiga poin Sumpah Pemuda :
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia,”
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,”
“Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia,”
Rep: yus