Darsuli SH., memberikan Apresiasi atas terpilihnya Komisaris Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Idham Aziz,
Mantan Kapolsek Tambora Jakarta Barat Itu Akhirnya Memjadi KAPOLRI,
Rekam Jejak Listyo Sigit, Calon Kapolri Mantan Ajudan Jokowi
Dua tahun setelah lulus Akpol, Listyo berkarier sebagai Kepala Unit II Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang dengan pangkat inspektur dua.
Saat menjabat Kapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur Listyo berkontribusi membantu tim Gegana Polda Metro Jaya memburu pengebom Plaza Atrium, Jakarta Pusat, bernama Dani. Bom meledak pada 1 Agustus 2001. Listyo menjabat sejak 1999, setahun setelah reformasi bergulir.
Jabatan berikutnya lagi-lagi kapolsek. Kini di Tambora, Jakarta Barat, dengan pangkat komisaris pada 2003. Dua tahun kemudian barulah Listyo punya jabatan baru: Kepala Satuan Intel dan Keamanan Polres Jakarta Barat.
Saat berpangkat ajun komisaris besar antara 2006 sampai awal 2009, ia bertugas di berbagai jabatan administratif di Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Kariernya yang tampak stagnan itu perlahan berubah haluan sejak Oktober 2009, ketika dipilih sebagai Kapolres Pati.
Setahun kemudian dia menjabat Kapolres Sukoharjo, dan pada tahun yang sama dimutasi menjadi Wakapolres Kota Semarang. Setelah dari Semarang itulah dia 'berjodoh' dengan Jokowi. Hanya menjabat setahun di Solo, Listyo pindah bertugas ke Jakarta, kali ini ke 'kantor pusat', menjabat Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.
Di sini ia bertugas selama dua tahun sebelum bertugas sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara, Mei 2013. Setelah Jokowi terpilih pada 2014, Listyo ditarik lagi ke Jakarta dan menjadi ajudan sampai 2016.
Purna tugas, dia diangkat sebagai Kapolda Banten dengan pangkat brigadir jenderal pada 2016. Saat inilah dia mendapatkan bintang pertamanya. Di angkatannya, dia adalah perwira pertama yang meraih pangkat jenderal.
Agustus 2018 Listyo menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri dan kembali mendapatkan bintang. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Reserse Krimin yang kelak jadi Kapolri.
Tugas yang pertama sekali adalah Polri harus mengembalikan Jati diri nya yaitu Polri, melayani, melindungi , mengayomi dan profesional polri harus benar diterapkan netralitas nya karena sudah ada pesimistis dimata masyarakat bahwa Hukum itu hanya tajam kebawah dan Tumpul keatas.
Keberpihakan kepada Penguasa dan Para Cukong sangat kentara sekali jadi harus merubah paradigma Polri agar mendapat dukungan legitimasi kepercayaan dari masyarakat dapat tumbuh kembali Kedua Polisi harus bisa menjadi garda terdepan memberi contoh kepada masyarakat dengan tidak menempatkan hukum berlaku hanya bagi masyrakat kecil dan tidak berlaku bagi masyarakat yang kalangan atas, jadi hukum itu tajam kebawah dan tumpul ke atas harus bisa di hilangkan musti dibuktikan bahwa tak ada pandang bulu dalam penegakkan hukum sehingga warga masyarakat pencari keadilan mendapat kan hak yang sama dimata hukum Ketiga jangan ada polisi hanya jadi backing cukong dan kaki tangan pengusaha karena masih banyak oknum polisi yang sudah tidak lagi memposisikan sebagai abdi masyarakat namun lebih sebagai herder dari penguasa dan para cukong itu banyak terjadi didaerah daerah Keempat kapolri harus lebih fokus pada bidang keamanan dan ketertiban Masyarkat dari pada mengurusi politik.,
Kinerja terbaik harus di tunjukkan dengan prioritas Korupsi dan Pungli berkurang drastis, narkoba berkurang, kriminalitas berkurang, dan yang utama adalah kepastian hukum harus jelas, polri harus lebih humble tetapi tetap tegas.
Darsuli memuji makalah dan presentasi Listyo Sigit Prabowo di saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di komisi III DPR RI Beberapa hari lalu telah memberikan jawaban yang memang menjadi harapan dan tumpuan bagi masyarakat kita sangat mengharapkan penegakkan hukum harus jelas dan ditegakkan berbasis rasa keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat dalan konteks penegakkan hukum, itu harus benar benar dirasakan masyarakat dan polri harus bisa mewujudkan sebagai lembaga penegak hukum yang adil dan profesional serta terjaga Netralitas nya hukum itu harus tajam keatas dan tumpul kebawah terutama yang harus menjadi atensi dan perhatian Kapolri adalah dibidang Reserse, Lalu Lintas, SDM dan Logistik karena disanalah banyak terjadi Korupsi berjamaah oknum semoga saja dengan hadir nya Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri akan membawa perubahan di tubuh Polri.
Selain itu Darsuli berpesan, program tranformasi PRESISI yang menjadi kerangka kerja Kapolri Baru, harus mampu meningkatkan transparansi serta memaksimalkan pemanfaatan sistem teknologi informasi dalam meningkatkan transparansi, serta berkomunikasi di internal Polri, maupun dengan publik.
“publik juga berharap, Polri dengan Kapolri barunya lebih bisa meningkatkan rasa aman dan menjaga keutuhan bangsa dengan pendekatan budaya dan pemantapan ideologi bangsa, dalam berhadapan dengan hoax dan narasi kebencian yang menggunakan SARA.” tandas darsuli.