Tampak para pengemudi saat di konpirmasi oleh wartawan |
Pewarta-tambora,Jakarta — Para pengemudi menepis pemberitaan yang menyudutkan ketua Rukun Warga (RW), Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat yang diduga melakukan pungutan liar (Pungli).
"Saya sampaikan, yang dilakukan wilayah tidak ada kaitannya dengan pungli, semua ini atas persetujuan para pengemudi," kata Pengemudi saat dikonfirmasi wartawan di lokasi Sabtu (10/4/2021).
Kusnadi mengatakan, pihaknya bersama teman-teman yang lain tidak merasa adanya pungli yang disangkakan, namun dengan adanya keterbukaan tersebut pihaknya merasa senang bisa membantu wilayah.
"Kami tidak ada beban sama sekali dan kami bersama teman-teman tidak keberatan dengan uang untuk kontribusi lingkungan tersebut," tegas Kusnadi saat dikonfirmasi di lokasi parkiran.
Kusnadi juga menegaskan, sebelumnya dikelola oleh rekanya yang saat ini mempermasalahkan pungli itu malah tidak beres, tidak ada keterbukaan sesama teman.
"Sebelum dikelola pihak lingkungan malah tidak benar pak, tidak terbuka, sekarang malah jelas dan gamblang," tutur Kusnadi.
Kusnadi mengucapkan banyak berterima kasih kepada wilayah, karena dirinya bersama teman-teman bisa parkir dan menggais rezeki di lokasi tersebut.
"Kami bersyukur dan terimakasih, karena dengan dikelola wilayah kami merasa aman dan nyaman, tidak ada preman-preman yang mengganggu," ungkapnya.
Sementara pengemudi lainya Surya menyampaikan, dirinya sangat kecewa dengan perlakuan kawanya yang memfoto kwitansi miliknya.
"Jujur saya kecewa, kenapa masing-masing punya kwitansi malah punya saya yang difoto dan dijadikan permasalahan, jelas ini mengadu domba," ungkapnya.
Pihaknya akan melakukan langkah hukum apabila kwitansi miliknya dijadikan masalah.
"Kalaupun ini kwitansi jadi permasalahan, saya akan laporkan ke polisi, karena ini jelas merugikan saya," tegasnya.
Dirinya dan teman-teman lainya sepakat dan menyatakan, apa yang dilakukan lingkungan tidak ada kata pungli, justru yang mereka lakukan itu tidak benar.
"Kami akan selalu dipihak wilayah, dan lagi mereka yang membuat ulah jelas bukan orang wilayah," jelasnya.( rill/ yus)