Pewarta - Tambora, Banyumas - Pernikahan Dika dengan Erlin yang belum lama ini berlangsung di Desa Wirodadi, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (11/4/2021) pagi. Menampilkan sebuah tradisi Begalan.
Tradisi Begalan yang di pentaskan dalam acara pernikahan merupakan salah satu tradisi atau adat bagi warga maayarakat Banyumas, Jawa Tengah.
Banyak pesan-pesan moral orang-orang Winasis atau Jawa (Orang-orang Cendikiawan, Bijak dan memiliki sifat baik) yang disampaikan melalui Begalan yang suka di pentaskan pada setiap acara pernikahan.
Sodirin DP (pertama dari kiri) |
Kepada Media Pewarta Tambora, Sodirin DP menyampaikan, bahwa Begalan menggunakan sebuah media dapur yang berjumlah 12 item, dari 12 item tersebut dari perabotan dapur.
"Arti dari menggunakan 12 item perabotan dapur karena penyesuaian bakal untuk seseorang hidup berumah tangga dan juga dengan sebuah media yang dapat diingat," jelas Sodirin kepada wartawan media ini.
Sodirin DP juga mengatakan, untuk acara begalan sendiri sebuah penyesuaian masyarakat dalam acara pernikahan ada 3 kategori diantaranya berarti (1) mempunyai seorang anak perempuan yang berarti baru menikahkan anak perempuannya, (2) anak cuma satu, (3) anak yang pertama mendapatkan anak yang bontot berarti mbarep atau terakhir / anak kembar.
Sodirin DP adalah salah satu dalang yang tergabung di grup Janur Mas adalah suatu paguyuban atau wadah perkumpulannya dari pembawa acara, grup begalan, dan biasanya grup begalan diisi oleh dua personil.
Hingga berita ini diturunkan, acara begalan yang ditampilkan pada pernikahan Dika dan Erlin berlangsung dengan khidmat serta penuh dengan gelak tawa saat kedua personil begalan saling mengingatkan pesan moralnya. Acara tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) meski dalam suasana Pandemi Covid - 19.
Reporter: Supriyadi