Pewarta-tambora, Jakarta — Sudah menjadi sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi warga dan para peziarah yang datang ke Masjid Luar Batang, dengan kondisi bangunan yang saat ini begitu indah dan membanggakan, terutama dimalam hari dengan penataan lampu cukup artistik, sound system yang menggelegar, itulah yang tampak sekarang.
Demikian hal ini disampaikan oleh Daeng Mansur Amin kepada Media ini, Sabtu (8/5/2021). Menurutnya, sangatlah jauh berbeda dengan kondisi Masjid 6 bulan lalu, saat ini lebih dari 50% peziarah selalu selvy seusai berziarah di Makam Keramat maupun di sekitar Masjid.
"Banyak para peziarah yang berkomentar tentang Masjid ini, selain membanggakan ada juga yang berkomentar jika Masjid ini seolah bertambah luas area tanahnya, padahal itu tidak sama sekali," ungkap Daeng Mansur Amin.
Daeng mengatakan, belasan tahun lamanya, kami menginginkan seperti ini, namun keterbatasan yang membuat kami tidak bisa melakukan seperti yang telah dilakukan oleh pak Gubernur melalui Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana.
"Kami sangat bersyukur atas bantuan ini, karena tidak hanya membanggakan bagi warga luar batang atau pengurus masjid, tetapi kekaguman bagi para peziarah juga sungguh sangat membuat kami senang atas kondisi fisik bangunan Masjid," ujarnya.
Namun sayangnya, lanjut Daeng Mansur, kondisi fisik bangunan tersebut tidak diimbangi dengan suplay air yang semestinya, sebagai sebuah kawasan unggulan Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi.
"Seharusnya, kampung dan Masjid Jami Keramat Luar Batang mendapat perhatian yang lebih dan minimal sama seperti kawasan elit lain dalam hal suplay air bersih bagi warganya," bebernya.
"Di malam jumat (7/5/2021) kemarin, kami sempat panik, karena hampir 100% kami menggunakan air sumur, terutama area toilet, sedang untuk kepentingan berwudhu terpaksa air stok/penampungan harus kami oplos dengan air sumur agar masih layak untuk dipakai," tambahnya.
Hal ini pun menjadi kebingunan bagi Daeng Mansur. Pasalnya, saat kunjungan Guburnur DKI jakarta Anies ke Masjid Jami Keramat Luar Batang sebelum Ramadhan ini persoalan kesulitan air sudah pernah disampaikan.
"Tapi anehnya setelah keluhan air bersih ini kami sampaikan, pasokan air bersih bukan menjadi tambah baik, kok malah menjadi sebaliknya, jadi kami harus ngadu sama siapa lagi ?," tutur Daeng Mansur Amin kebingungan.
Menurutnya, keindahan bangunan Masjid yang menjadi kebanggaan ini serasa "ternodai" dengan minimnya pasokan air bersih dari PALYJA, bukan hanya kami Pengurus Masjid Keramat Luar Batang, akan tetapi bagi warga masyarakat sekitar.
"Banyak warga menjerit soal sulitnya air bersih, untuk konsumsi sehari-hari mereka, disampaikan juga bahwa di Luar Batang ada 2 Masjid dan beberapa Mushollah," jelas Daeng Mansur Amin mengakhiri perbincangan kepada Media ini.(Tim)