Pewarta-tambora, Jakarta— Walaupun masih dimasa PPKM Darurat, diwilayah RW 01 Jembatan Besi Tambora, tetap mengadakan Perayaan Idul Adha pada tahun ini, walaupun Perayaan tahun ini berlangsung berbeda dari tahun sebelumnya.
Masyarakat diwilayah itu tetap melaksanakan shalat Idul Adha dan menyembelih hewan Qurban dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini wajib diterapkan karena masih tingginya ancaman virus corona covid-19 di Indonesia.
Ketua RW 01 Jembatan Besi H.E.Hasanuddin dengan sapaan akrab Bang Nurdin mengatakan,
" Sebenarnya pemerintah sudah menetapkan pembatasan dalam penyembelihan qurban.. tapi tetap mengizinkan dengan protokol tertentu tinggal diikuti prokesnya, tapi apakah mungkin protokol dilakukan. Kenapa tidak dilakukan di tempat pemotongan hewan saja. Di DKI Jakarta banyak tempat pemotongan hewan karena itu lebih aman lebih rendah resikonya. Walaupun ada protokol ternyata tidak sepenuhnya diikuti oleh masyarakat," ujar dia saat dihubungi Jakarta, Selasa (20/7/2021).
Berikut Laporan Jumlah Hewan Qurban Hari Raya Idul Adha 1441 H, di wilayah RW 001, Jembatan Besi :
Sapi 16 ekor
Kambing atau domba 37 Ekor
Sebanyak 1500 kupon siap di bagikan untuk warga RW 01 Jembatan Besi Tambora Jakarta Barat.
Data masjid yang berqurban di wilayah Rw.01 Jembatan Besi :
1. Masjid Jami Nurul Bayan RT 10/01, Sapi: 2
Kambing/Domba : 12
2. Masjid Jami Roudhotul Amal RT 07/01 Sapi: 4
Kambing/Domba: 2
3. Musholla Al-Hikmah RT 01/01
Sapi : 1
Kambing/Domba : 7
4. Musholla Al-Muchlisin RT 03/01
Sapi : 2
Kambing/Domba : 3
5. Musholla Al-Barokah RT 05/01 Sapi : 2
Kambing/Domba : 0
6. Musholla Nurul Hasanah RT 06/01 Sapi : 3
Kambing/Domba : 7
7. Musholla Nurul Saadah RT 11/01 Sapi : 1
Kambing/Domba : 2
8. Musholla Nurul Fallah RT 12/01/03 Sapi : -
Kambing/Domba : 2
9. Gang Asem RT 08/01
Sapi : 1
Kambing/Domba : 2
Hadir dalam giat tersebut segenap Keluarga Besar Warga Masyarakat & Jajaran Pengurus DKM Masjid-Musholla, RW, LMK, RT, FKDM, 001, Jembatan Besi, Tambora
Ketua RW 001 : H. Nurdin
Ketua Masjid Nurul Bayan : Marwoto
Ketua Masjid Roud Amal : Ust. Abd. Shomad
Ketua RT.01-12 / RW 001
LMK RW 001 Sigit Pramono
FKDM RW 001
KATAR RW 001
Bang Nurdin mengungkapkan momen Idul Adha terutama saat prosesi Qurban -- dari penyembelihan hingga pembagian daging -- tak menjamin tidak adanya kerumunan di sana. Kondisi inilah yang berpotensi akan membuat penularan covid-19, terlebih kesadaran masyarakat masih rendah dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut.
"Iya kalau kegiatan begini biasanya ada kerumunan. Kegiatan agama seperti ini biasa lebih syahdu kalau mereka berkerumun. Itu yang sulit dipatuhi oleh masyarakat kalau dalam suasana seperti itu. (Ditambah) hanya sebagian kecil yang mengikuti protokol kesehatan itu," Ujar Nurdin pad awak Media.
Karena itu, agar kerumunan dapat terhindar, Ia mengungkapkan panitia dapat mensiasatinya dengan sejumlah langkah. Yaitu memberikan daging kurban dengan sistem kupon yang diberi jeda waktu, agar penumpukan massa tidak terjadi.
"Pembagian jangan rebutan, jangan ada antrian. Sebaiknya hewan kurban pembagiannya dikirim ke rumah yang memang berhak. Jangan sampai ada antrian," kata H.Nurdin menambahkan
Sementara itu Ketua Masjid Nurul Bayan, Marwoto mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu berjalannya kegiatan tersebut, beliau juga terus berkordinasi dengan satgas covid setempat. Menurutnya, mereka adalah yang paling tahu kondisi perkembangan penyebaran virus corona di tempat itu.
"Jadi pastikan shalat Idul Adha di tempat yang diselenggarakan dikasih tanda ada jarak dan silang yang tak boleh ditempati sebagai bentuk proteksi penularan covid," jelas Marwoto
Marwoto menambahkan, panitia Masjid saat mengelara shalat Idul Adha juga menyediakan thermogun. Oleh karena itu SDM mereka harus cukup untuk melakukan itu.
"Ditegaskan, di masa pandemi tidak ada kotak amal berjalan, tapi sediakan kotak di banyak tempat agar tidak berkerumun dan yang ingin beramal bisa jaga jarak fisik," Ketua Marwoto menambahkan.
Terakhir, Marwoto mengatakan tata cara pembagian daging hewan kurban tetap memenuhi protokol kesehatan. Salah satunya dengan panitia memberikan langsung atau mengantarnya ke masing-masing penerima.
"Kalau cara itu dirasa memberatkan kasih kupon dan jadwal agar penerima datangnya tidak berkerumunan, ini adalah ikhtiar kita menghindari covid-19," ungkap Marwoto mengakhiri.(Nia/yus)