PEWARTA TAMBORA.COM, JAKARTA BARAT — Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Komite Sekolah dan Madrasah Indonesia (DPP PKSMI) menggelar Silaturahmi dan Rapat Konsolidasi untuk memajukan dunia pendidikan yang bertempat di SMA 53 Jakarta Timur Jl.Cipinang Jaya IIB No.3 Cipinang Besar, Jakarta Timur Sabtu 16/7/22.
Acara dihadiri oleh Dewan Pengawas DR. Hj. Darilah Dihardjo S.Psi, M.Sc, MM, Dewan Penasehat Brigjen Pol. DR.Victor Pudjiadi SP.B, FICS, DFM, Ketua Umum Ir. Agung Karang, Sekjen H. Sugeng Budiyanto S.Pd.I serta Seluruh Pengurus DPP PKSMI.
Dalam sambutannya Ketua Umum PKSMI Ir. Agung Karang mengatakan diadakannya Silaturahmi dan Konsolidasi dengan tema kemajuan dunia pendidikan adalah "Karena Majunya Suatu Bangsa Dimulai Dari Pendidikan".
Agung mengatakan, bahwa beberapa hari yang lalu yaitu pada tanggal 26 Juni 2022 telah mendeklarasikan terbentuknya PKSMI ini dan dalam rapat perdananya di SMAN 53 Jakarta Timur yaitu untuk membentuk Panitia Pelantikan yang insyah Allah akan dilaksanakan pada akhir agustus atau awal September. Terpilih sebagai Ketua Panitia Tina Permatasari A.md.Kom, SE. Sebagai Ketua yang membidangi Humas, Media Sosial dan Dokumentasi.
"Kedepannya berharap organisasi ini bisa membantu pemerintah didalam memajukan dunia pendidikan khususnya usul-usul dan saran dari organisasi demi majunya pendidikan di indonesia dan kami selalu akan berkolaborasi bekerjasama dengan siapapun, dengan instansi apapun dan dengan organisasi manapun tujuannya hanya satu yaitu memajukan dunia pendidikan di indonesia," ungkap Agung Karang disela-sela silaturahmi dan rapat konsolidasi.
Lebih lanjut Ir. Agung Karang menambahkan rencana pelantikan di Kantor Kemendikbud & Ristek, di jl. Sudirman Senayan Jakarta. Insyah Allah hadir Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Mas Nadiem Makarim. Kami menghimbau kepada sekolah-sekolah yang ada diseluruh Indonesia yang berjumlah 300.000 lebih sekolah yang ada di Indonesia bahwa sudah terbentuknya organisasi ini yaitu PKSMI, yang mana anggotanya juga termasuk sekolah-sekolah negeri, swasta dan sekolah-sekolah agama lainnya,
Contohnya sekolah Kristen Katholik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, sekolah-sekolah Kong Huchu itu masuk jadi anggota disini, untuk bersatu memberikan suatu bentuk surat masukan kepada pemerintah untuk majunya dunia pendidikan. Dimana pemerintah memberikan "Kurikulum Belajar Merdeka". Disini banyak yang akan kami informasikan kepada orang tua untuk bisa di implementasi, juga ada profil pelajar pancasila yang banyakan disini implementasinya contoh murid-murid supaya bisa bergotong royong itu sudah implementasi pelajar pancasila," ujar Agung Karang.
Sementara itu diberikan ceramah motivasi oleh Brigjen Pol Dr Victor Pudjiadi, S.PB, DFM, FICS dan DR.Hj. Darilah Dihardjo, M.Psi, M.Sc, MM.
Sementara Sekjen PKSMI H. Sugeng Budiyanto S.Pd.I mengatakan, " Program jangka pendek terutama kita terus memperkenalkan dulu PKSMI kepada dinas-dinas terkait, kita akan buat audiensi-adiensi Kemendikbud, Kemenag kemudian DPR RI, MPR RI, Kapolri dan semua yang terkait. Di situ kita akan audiensi terutama dewan pembina, tokoh-tokoh nasional harus kita datangi supaya mereka mengenal sosok kita itu jangka menengah, Jangka panjangnya beberapa kegiatan seperti di bidang-bidang tadi, yaitu sosialnya, kita memberikan beasiswa-beasiswa, mengadakan konsultasi, bekerjasama dengan CSR, Kita akan mengadakan seminar meliputi dari anak-anak sekolah melibatkan dinas pendidikan, kemudian kita akan seminar dengan komite, supaya mereka tau batasan-batasan nya sebagai seorang komite seperti apa, karena sekarang ini banyak komite tidak faham fungsi dan perannya dan terkadang kebablasan. Terus supaya komite dan kepala sekolah itu kalau bertemu sinergi," ucap Sugeng Budiyanto.
Kemudian, lanjut Sugeng " nanti kita akan mengadakan seminar atau workshop dengan kepala sekolah, kita akan mengadakan diskusi dengan wali-wali murid supaya nanti ada masukan-masukan dari apa, seperti apa keluhan-keluhan mereka sebagai seorang wali murid sekarang pendidikan kondisinya seperti ini jangka panjang harus kita lakukan, jadi kita bertahap. Dunia pendidikan dikatakan bahwa indonesia itu tertinggal, Kalau menurut kurikulumnya, kalau menurut saya tidak. Karena di Indonesia setahu saya, saya sudah 15 negara sudah saya kunjungi dan Indonesia akhlakul korimah, budi pekerti dan tata krama Indonesia masih yang paling bagus, Jadi, sekarang ini yang paling harus diterapkan adalah rasa nasionalisme dan sekarang nasionalisme diindonesia sudah semakin berkurang untuk anak-anak bahkan juga tidak mengetahui. Kedua tentang ada intoleransi harus diajarkan tentang bagaimana mencintai dan menyayangi sesama, asalkan dia sama warga negara indonesia maka wajib mencintai, " tutup Sugeng Budiyanto.
Hadir juga pada kesempatan tersebut Mohammad Fazri, RR.Diah Ruliowati, Reni Dewayani, SH, MKn, Tina Permatasari, Rika Rachmawati, SE, Drs.M.Udyiana, Mulyadin, MM, Jannes BP Sirait, ST, MT. Dra.Faridah, Lies Nur Fajar, S.Pdi, Evi Fatmawati, Ronal Regen, Lidya Yuliana, Menohai, Desi Sukmawati, Lili Setiawati, H. Azwar Siregar, SH, MH. Indah Hamzah, Lucky Indrawan, Baginda Doloksaribu, Didik.