PEWARTA-TAMBORA.COM, JAKARTA, Penyerangan atas pemain dan official Persebaya Surabaya yang dilakukan oleh sejumlah supporter pemain dan official Pemain Arema FC, pasca gelar Liga I, menuai reaksi keras.
Ketua Organisasi Profesi Media Independen Online Indonesia (MIO Indonesia), Hadi Purwanto, SH, MH, menegaskan, aparat Kepolisian harus mengusut tuntas tragedi yang telah menelan ratusan korban jiwa tersebut.
Selain itu, Hadi juga meminta Kapolri memeriksa dan menahan seluruh pengurus Liga yang terkait dengan peristiwa itu, mulai dari daerah hingga ke Pusat tanpa tebang pilih.
Menurut Hadi, peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang adalah tragedi berdarah dan telah merenggut banyak nyawa yang wajib disikapi dengan cermat dan tegas.
"Ini adalah kealfaan pengurus dan penyelenggaraan Liga I yang menjadi pemicu ratusan nyawa masyarakat sipil dan aparat keamanan. Ini tragedi terburuk sepanjang sejarah persepakbolaan di Indonesia", tandas Hadi.
Korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Menurut keterangan yang dilansir dari laporan konfrensi pers jajaran Kepolisian Daerah (Polda) setempat, di Mapolres Malang, Sabtu (1/10/22), tercatat 127 orang meninggal dunia, sementara 180 korban lainnya hingga saat ini masih dalam perawatan intensif disejumlah Rumah Sakit didaerah itu.
Adapun daftar korban antara lain, Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen, Pasien meninggal dunia 4 orang, sementara 20 orang lainnya masih dalam perawatan intensif.
Demikian pula di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen, Pasien dinyatakan meninggal dunia 73 orang, sedangkan 19 orang lainnya masih dalam perawatan pihak medis.
Hal yang serupa di Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen, 34 Pasien dinyatakan meninggal dunia, 6 orang lainnya masih dalam perawatan.
Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen, juga mencatat 3 Pasien meninggal dunia, sedangkan 79 orang masih dalam kondisi rawat darurat.
RSI. Gondanglegi, jua mencatat 6 orang telah meninggal dunia, dan 25 orang dalam perawatan.
Puskesmas Gondanglegi, belum ada kabar korban meninggal, namun petugas kesehatan mencatat 6 orang saat ini sedang dirawat intensif.
RS. Ben Mari Pakisaji, juga mencatat 1 orang telah meninggal dunia, 4 orang lainnya masih dalam intensif.
RSU. Pindad Turen,
3 orang pasien dalam perawatan, sementara
RS. Salsabila DS. Jatikerto Kecamatan Kromengan, tercatat 4 orang dinyatakan telah meninggal dunia, dan 4 orang masih dalam perawatan.
RSBK Turen, hanya mencatat 1 orang pasien yang masih dalam perawatan, sedangkan RS Saiful Anwar Kota Malang, pihak rumah sakit mencatat 2 orang meninggal dunia, 13 orang lainnya masih dalam kondisi perawatan.
Sementara dari pihak Polri sendiri, tercatat sedikitnya 2 orang Korban Anggota Polri dinyatakan telah meninggal dunia.
Adapun data Aparat Polri yang meninggal antara lain, Bripka Andik (Polsek Sumber gempol Polres Tulungagung), yang meninggal di RS Wava Husada Kepanjen, Briptu Fajar Yoyok (Polsek Dongko Polres Trenggalek) di RS Hasta Brata Batu.
Semenyara Korban Anggota Polri yang masih dalam proses perawatan yakni, Bripda Agmal Khan Muhammad/Sat Samapta Polres Trenggalek/RS Bhayangkara Batu.
Korban Randis Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Dalam Laporan Konferensi Pers terkait Kejadian Kerusuhan Supporter Pasca Pelaksanaan Pertandingan Liga 1 Antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Polisi mencatat sedikitnya 13 unit kendaraan dinas (Randis) telah dirusak. 7 unit diantaranya di bakar dan 5 unit lainnya rusak parah.
Adapun sejumlah randis tersebut antara lain, 3 unit Mobil Patroli Lantas Polres Malang, 1 Unit Mobil Patwal Lantas Polrestabes Surabaya(dibakar), 1 unit Mobil truck Brimob (dibakar), 2 unit Mobil pribadi anggota (dibakar), 2 unit Mobil K9 Polres Malang Kota(rusak berat), 2 unit Mobil Patroli Polsek Pakis (rusak), 1 unitMobil Patroli Polsek Singosari (rusak), dan 1 unit Mobil Truck Dalmas Polres Malang.
MIO/RED