PEWARTA - TAMBORA.COM, Jakarta - Dengan adanya rotasi secara teratur, maka setiap matra mendapatkan kesempatan yang sama menjadi panglima TNI. Hal tersebut pun akhirnya bisa membangkitkan kebanggaan para prajurit dari masing-masing matra.
Saatnya Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono “ Secara Psikologis akan membangkitkan semangat prajurit, keyakinan dan kepercayaan prajurit di matra terkait di mana kepala stafnya menjadi Panglima TNI, ada baiknya rotasi itu dilakukan untuk jabatan Panglima TNI. Pasalnya, penentuan akhir Panglima TNI adalah presiden," tandas Masdjo.
Masdjo mengakui bahwa Kebanyakan di antara Panglima TNI adalah para jenderal yang berasal dari matra darat.
Profil KSAL Laksamana Yudo Margono, KSAL Laksamana Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur pada 26 November 1965, beliau adalah alumnus Akademi Angkatan Laut tahun 1998.
Yudo Margono menjabat sebagai KSAL sejak Mei 2020. Yudo Margono memiliki seorang istri bernama Veronica Yulis dan telah dikaruniai tiga orang anak.
KSAL Laksamana Yudo Margono Sempat memegang sejumlah jabatan Penting Yaitu: 1998 : Aspadiv Senjata Artileri Rusal KRI YNS 332, Kades Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361, Komandan KRI Pandrong 801, KRI Ahmad Yani 351, KRI Sutanto 877
2004 – 2008 : Komandan Lanal Tual
2008 – 2010 : Komandan Lanal Sorong
2010 – 2011 : Komandan Satkat Koarmatim
2011 – 2012 : Komandan Satkor Koarmatim
2012 – 2014 : Komandan Kolat Armabar
2014 – 2015 : Paban II Opslat Sops Mabesal
2015 – 2016 : Komandan Lantamal I Belawan
2016 – 2017 : Kepala Staf Koarmabar
2017 – 2018 : Panglima Kolinlamil Pangkat Dua
2018 – 2019 : Pangarmabar Wilayah Barat
24 September 2019 : Panglima Kogabwilhan
Daftar Prestasi KSAL Laksamana Yudo Margono:
Usir kapal China di Natuna.
Evakuasi WNI di kapal World Dream.
Prestasi brevet yakni brevet atas air, selam TNI AL, Kavaleri marinis kelas I, Hiu Kencana, dan Kopaska.
Secara Profesional Laksamana Yudo Margono dalam membangun kekuatan matra laut sangat consent terhadap profesionalisme prajuritnya, sampai dengan saat ini bisa dipastikan setiap bulan ada latihan, baik yang dilaksanakan secara internal matra maupun latihan dengan negara sahabat.
Sementara itu, dari sisi hubungan internasional Laksamana Yudo mampu merangkul negara-negara di kawasan dan dipercaya dalam menjaga stabilitas regional bahkan internasional.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan presiden Jokowi bahwa Indonesia adalah negara maritim, sehingga benar jika kekuatan maritim harus mendapatkan porsi yang fair di dalam negara ini.
Rilis :Pray
Sumber : Masdjo Arifin (CEO/Founder Bela Negara Grup.