PEWARTA-TAMBORA.COM, Lebak - Tim Expedisi Media updatetodaynews.com, di bawah naungan Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI) Uhi menjelajahi perjalanan menakjubkan dari Parungpanjang, Kabupaten Bogor, hingga ke Baduy, Kabupaten Lebak, melalui rute baru yang mulai dari Parungpanjang-Kota Rangkas Bitung-Gunung Kencana-Cirinten. Alhamdulillah Perjalanan sampai dengan sukses di Terminal Bonang Raya, Nagerang, Kp. Cijahe, Desa Kebon Cau, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, setelah menempuh jarak sejauh 6 jam. Ikuti kisah seru mereka melalui laporan eksklusif. Selasa (14/11/2023)
Berita terbaru dari Uhi tim editorial updatetodaynews.com. Mengungkapkan kegembiraan dan kekaguman saat menemukan pintu masuk baru ke Suku Baduy Pos 2 di Kampung Cijahe, Desa Kebon Cau, Kecamatan Bojong Manik, Lebak, Banten. Meskipun rute ini telah ada sejak lama, keberadaannya baru mulai dikenal oleh sebagian kalangan wisatawan. Temukan pesona baru dan eksplorasi yang menarik di balik perjalanan ini melalui laporan eksklusifnya.
Lebih lanjut, Uhi menjelaskan Sebuah perjalanan yang dimulai dari rumah di Parungpanjang pada pukul 06.00 WIB, bergerak menuju Terminal Bonang Raya Nangerang, Kp Cijahe, Desa Kebon Cau, Kecamatan Bojong Manik, dengan tujuan akhirnya pada pukul 12.00 wib.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang 3 km menuju kawasan Baduy Dalam. Selama perjalanan kaki, pengalaman yang luar biasa terbentang dengan pemandangan alami dan indah, sungai yang masih bersih, dan keasrian lingkungan yang terjaga dengan kearifan lokal yang kental.
Menjelajahi keindahan alam Cijahe memerlukan perjalanan mobil selama satu jam dari Ciboleger. Jalur yang menantang dengan naik-turun bukit dan kondisi jalan yang kurang optimal menambah adrenalin petualangan.
Beberapa warga Baduy Dalam dengan sukarela menjadi portir, menambah nilai kebersamaan dalam perjalanan. " Meski jalur lebih dekat dengan Kampung Cikeusik, jarak yang terlalu jauh dengan dua kampung Baduy Dalam lainnya membuat Cijahe menjadi destinasi yang menarik untuk dijelajahi," imbuh Uhi.
Pengalaman unik memasuki kawasan Baduy dalam, dimana kelompok masyarakatnya yang berikat kepala putih dan berpakaian khas Baduy memberikan sambutan hangat dengan bahasa khas sunda.
"Suasana damai dan kearifan masyarakat adat terasa kuat, terutama saat musim durian di mana warga Baduy dalam berhenti sejenak dari aktivitas bertani. Keindahan tradisi dan keunikan kehidupan suku Baduy terpancar dalam suasana ramah dan tenang di tengah keseharian mereka.," ungkap Uhi mengakhiri eksplorasinya.
(uhi/red)