PEWARTA-TAMBORA.COM, Kelurahan Angke berkolaborasi dengan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti (Usakti) dalam melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Biji Kelor Menjadi Bahan Penjernihan Air kepada 65 warga Kelurahan Angke di Aula Kantor Lurah Kelurahan Angke, Jalan Angke Indah Nomor 25, RT 001/01, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Kota Administrasi Jakarta Barat, pada Selasa siang (27/8).
Lurah Angke, Firmansyah menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada tim dari FALTL Universitas Trisakti atas kolaborasi ini.
"Semoga kolaborasi ini terus dapat dilaksanakan untuk dapat mengatasi permasalahan lingkungan terutama terkait penjernihan air di wilayah Kelurahan Angke dan permasalahan lingkungan lainnya," harapnya.
Sementara itu, Ketua Tim PKM Hibah BIMA FALTL Universitas Trisakti sekaligus sebagai narasumber pelatihan ini, Rositayanti menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Hibah BIMA, dengan judul "PKM Penerapan Green Teknologi Daur Ulang Air dan Bahan Pupuk pada Kelompok PKK Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat."
"Kegiatan yang berlangsung dari bulan Juli hingga November 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Kelurahan Angke dengan melibatkan Kelompok PKK," ujarnya.
Rositayanti, selaku staf pengajar di Jurusan Teknik Lingkungan, menyampaikan materi pelatihan pengenalan kelor, kandungan & manfaat biji buah kelor, langkah pembuatan biokoagulan dari biji buah kelor, dan cara penggunaan biokoagulan biji buah kelor.
"Biji buah kelor mengandung senyawa bioaktif rhamnosyloxy-benzil isothiocyanate dan poli-elektrolit kationik atau protein larut yang mampu mengadsorbsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam dalam limbah suspensi dengan partikel kotoran melayang dalam air, sehingga sangat potensial digunakan sebagai koagulan alami untuk membersihkan air," tuturnya.
Rositayanti menambahkan, biokoagulan biji buah kelor juga efektif untuk menjernihkan air tanah yang keruh dan payau, di mana masyarakat Angke masih memanfaatkan sumber air bersih yang berasal dari air tanah.
"Semoga pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh selama kegiatan pelatihan pembuatan biokoagulan ini dapat diaplikasikan dalam sehari-hari oleh masyarakat Kelurahan Angke," harapnya.
Para peserta pelatihan melakukan praktik pembuatan biokoagulan kepada masyarakat dipandu oleh staf pengajar Jurusan Teknik Lingkungan, Sheilla Megagupita dan didampingi oleh mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan angkatan 2021, yaitu Rheza, Kevin, dan Salsabila. (Aizt)